Pengenalan Augmented Reality dan Implementasinya di Indonesia -

Pengenalan Augmented Reality dan Implementasinya di Indonesia


maulanayusuf.com
Ilustrasi : Freepik.com/ Freepik

lpmindustria.com - Di era digital ini, perkembangan teknologi semakin meningkat, salah satunya teknologi Augmented Reality. Hingga saat ini, teknologi tersebut telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

Di zaman ini, teknologi yang digunakan oleh masyarakat semakin canggih, di antarannya penggunaan teknologi Augmented Reality (AR).  Adam Ardisasmita selaku Intel Innovator, Vice President Asosiasi Game Indonesia, CEO Arsanesia menjelaskan bahwa AR merupakan suatu teknologi proyeksi yang di mana objek realitas maya bergabung dengan dunia nyata.  “Kita di dunia nyata mempunyai bentuk fisik. Lalu, ada pula benda atau objek digital yang muncul di dunia kita,” jelasnya dalam webinar bertema “Tren  Implementasi dan Pengembangan Augmented Reality” pada Kamis (8/4/2021).

Sering kali, masyarakat menganggap bahwa teknologi ini sama dengan Virtual Reality (VR). Namun ternyata, keduanya adalah teknologi yang berbeda. Perbedaan tersebut disampaikan dalam webinar bertajuk “Carving The Future World Through Augmented and Virtual Reality”.  Rahmita Wirza O. K. Rahmat selaku Leader Computer Graphic, Vision, and Visualization (CGV2) Universiti Putra Malaysia menerangkan bahwa VR ialah teknologi yang berusaha menggantikan realitas dengan dunia virtual.

Dengan demikian hal tersebut berbeda dengan AR yang hanya menambahkan objek virtual ke dalam dunia nyata. “Jadi pada dasarnya, VR menggantikan realitas dengan lingkungan digital tiga dimensi yang benar-benar baru, sedangkan AR adalah konten digital yang terhampar dalam dunia nyata,” terang Rahmita pada Selasa (10/11/2020).

Selanjutnya, Adam mengungkapkan bahwa masuknya tren AR ini ke tanah air dimulai semenjak perusahaan Google mengumumkan kacamata pintarnya yang bernama Google Glass. Kacamata tersebut dapat memunculkan informasi sesuai dengan keinginan penggunanya, layaknya teknologi pada anime Dragon Ball. Namun sayangnya, tren Google Glass mengalami penurunan dikarenakan langkanya peredaran perangkat tersebut.

Lanjutnya, Adam menuturkan bahwa teknologi AR pun kembali terkenal di tanah air melalui gim daring yang bernama Pokemon Go. Melalui gim ini, para pemain dapat merasakan keseruan saat berburu monster virtual di dunia nyata melalui perantara aplikasinya. Gim ini juga memanfaatkan kamera pada ponsel pintar serta layanan location based service atau layanan berbasis lokasi.

Tak hanya untuk bersenang-senang, teknologi AR juga dapat diimplementasikan menjadi alat bantu dalam berbagai bidang. Pertama, AR dapat membantu pengusaha online dalam memaparkan produknya. Lalu dapat melatih untuk menerangkan cara penggunaan alat-alat yang besar. Selanjutnya bisa membantu pengajar dalam melakukan replikasi atau penduplikatan objek yang sulit dijangkau. “Dengan AR, kita dapat membuat model manusia dengan ukuran yang real. Benda tersebut dapat diperbesar hingga terlihat ukuran sel, bahkan mitokondria atau organel sel yang ada di tubuh manusia,” tutur Adam.

Kemajuan pengembangan AR pun semakin cepat. “Menurut saya, perkembangan AR dan VR menjadi lebih cepat karena Covid-19 ini,” tutur Rahmita. Teknologi sendiri ini cukup mudah dikembangkan karena vendor atau pihak yang menyediakan bahan mentah telah berlomba-lomba untuk membuat Software Development Kit (SDK) selengkap mungkin. Hal tersebut dilakukan agar pengembang dapat menemukan solusi untuk teknologi AR ke depannya.

Lebih lanjut, Adam mengucapkan bahwa pengembang di seluruh dunia sudah belajar membuat AR dari awal saat ini. Melihat hal tersebut, ia pun berharap agar pengembang dari Indonesia tidak tertinggal lagi. “Kalau misalnya teknologi terdahulu, kita kalah dengan negara lain. Nah saat ini, kita sama-sama memulai dari nol. Jadi, kita jangan sampai terlambat,” tutupnya.

Penulis: Ihsan Ali
Editor: Silvia Andini

 

Tag:    augmented-reality  |  corona  |  covid19  |  daring  |  digitalisasi  |  game  |  gawai  |  indonesia  |  internet  |  teknologi  |  


BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Top