lpmindustria.com - Ki Ageng Suryamentaraman percaya bahwa sebuah ilmu yang mengajarkan sebuah kebaikan tanpa adanya pikiran buruk kepada orang lain akan melahirkan sebuah kebaikan. Karena hal ini dapat memengaruhi setiap orang untuk berperilaku dan berpikir.
Dalam ajaran Ki Ageng Suryamentaraman, ilmu bukanlah pelajaran kebatinan dan budi pekerti yang mengatur cara berperilaku dengan baik dan benar. Namun, ilmu merupakan sistematika untuk mengarahkan seorang bisa berpikir benar, memilah perkara yang bisa dianggap benar agar bisa melahirkan kejernihan pemikiran dan keteraturan pikiran. Sejalan dengan hal tersebut, dalam Encyclopedia Americana juga dijelaskan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang bersifat positif dan sistematis.
Berdasarkan hal tersebut, ilmu merupakan jalan agar seorang manusia bisa berpikiran benar dan menciptakan kebahagiaan. Ketika seseorang dapat berpikir dengan benar, tindakan yang dilakukan akan benar. Sebaliknya apabila seseorang berpikiran salah, tindakan yang akan dilakukan cenderung ke arah yang salah.
Dalam buku Psikologi Suryamentaraman digolongkan beberapa pengetahuan. Ilmu berdasarkan objek yang dikajinya dibagi menjadi dua, yaitu tentang “barang asal” dan “barang jadi”. Lalu, ilmu menurut sumber pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu “ilmu keyakinan” dan “ilmu nyata”.
Penggolongan ilmu tentang barang asal adalah sesuatu yang diketahui sebagai sebuah keseluruhan, tidak kasat mata, tanpa cacah, tetap, dan tidak terikat ruang serta waktu. Sedangkan, barang jadi adalah barang yang keberadaannya ditentukan oleh barang asal, sehingga dapat diidentifikasi kecacahannya, ketidaktetapannya, dan keterikatannya dengan ruang dan waktu.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggolongan ilmu tentang barang asal merupakan ilmu murni atau pokok pengetahuan yang akhirnya dapat melahirkan ilmu barang jadi. Dalam buku tersebut pun menjelaskan bahwa ilmu barang jadi memiliki sifat yang bisa berkembang dan tidak terikat zaman.
Lalu penggolongan yang kedua, ilmu dibagi menjadi dua kategori berdasarkan sumber pengetahuannya yaitu ilmu keyakinan dan ilmu nyata. Ilmu nyata sendiri memiliki sifat rasional, sedangkan ilmu keyakinan bersifat irasional. Dalam buku berjudul Ilmu Bahagia Menurut Ki Ageng Suryamentaram dijelaskan bahwa ilmu nyata mendidik orang untuk berpikir benar, sehingga ia mampu mengenali peristiwa dan benda-benda dengan benar. Hal ini berbeda dengan ilmu keyakinan yang cenderung mengecoh dan menjerumuskan orang karena mengenai peristiwa dan benda-benda berdasarkan pada ukuran-ukuran yang bersumber dari dugaan-dugaan.
Penulis: Kevin Kahlil Akbar
Editor: Ela Auliyana