lpmindustria.com - Laboratorium Oseanografi merupakan revitalisasi infrastruktur riset kelautan telah diresmikan. Bersifat ‘open laboratory’ yaitu berfasilitas terbuka bagi para periset, akademisi, dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Dilansir dari laman brin.go.id, pada tanggal 22 Februari 2022 telah diresmikannya gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Berlokasi di Jalan Pasir Putih 1, Ancol timur, Jakarta, gedung ini memiliki fasilitas Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan 14 laboratorium dengan fasilitas open Laboratory.
Dikutip dari antaranews.com, tujuan didirikannya gedung ini adalah sebagai dukungan untuk berbagai disiplin ilmu kelautan, sebagai regional hub riset kelautan, dan sebagai walidata nasional mengenai ekosistem terumbu karang dan lamun.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dalam acara peresmian Gedung Laterio mengatakan bahwa, fasilitas sebagai open laboratory untuk mendukung riset kolaboratif di Indonesia dan regional, serta memberikan kesempatan yang terbuka bagi mitra, orang, dan talenta dari global. Menurut Handoko, menjadi fasilitas global, Laboratorium riset ini menjadi laboratorium kunci yang nanti harus bisa dimanfaatkan semuanya dan dikembangkan oleh berbagai kalangan, tidak hanya periset BRIN saja.
Dilansir dari laman brin.go.id, gedung laterio ini telah dibangun pada tahun 2020 hingga 2021. Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, Udhi Eko Hernawan, menjelaskan, bahwa gedung laterio memiliki fasilitas riset delapan lantai yang dilengkapi dengan Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan berbagai fasilitas laboratorium multidisiplin dalam bidang kelautan (Lab Oseanografi Fisika, Lab Sistem Informasi Geospasial, Lab Mikrobiologi Laut, Lab Geologi, Lab Logam Berat, Lab Biogeokimia, Lab Toksikologi, Lab Lingkungan Laut, Lab Invertebrata, Lab Plankton, Lab Vertebrata, Lab Botani Laut, Lab Mikroteknik dan Lab Ekofisiologi).
Kemudian untuk Laboratorium Instrumentasi Terpadu, Udhi menyampaikan bahwa Laboratorium ini khusus disiapkan sebagai penguhubung atau pusat bagi platform E-layanan Sains atau ELSA BRIN dengan berbagai instrumen analisis laboratorium yang rutin digunakan oleh para periset lintas disiplin dalam ilmu kelautan. Layanan tersebut dapat diakses melalui sistem E-Layanan Sains (ELSA) BRIN.
Dilansir dari brin.go.id, Pelaksana tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN, Ocky Karna Radjasa, menyatakan bahwa peresmian Gedung Laterio merupakan revitalisasi (Baca: Proses) infrastruktur riset kelautan sebagai satu momen yang tepat pada saat sekarang dengan bergulirnya BRIN sebagai satu-satunya induk organisasi riset yang ada di Indonesia. ”Berharap dengan peresmian ini kita akan semakin berjaya di laut,” harapannya.
Ocky mengatakan, sebagai negara maritim dengan luas wilayah yang begitu besar kita wajib memiliki kekuatan dan peralatan riset di Indonesia khususnya di bidang riset kelautan. “Kita patut bersyukur dan berbangga karena Laterio menjadi salah satu unggulan ke depan dengan fasilitas instrumen penelitian yang bersifat terpadu ini sangat sesuai dengan konsep yang dikembangkan Kepala BRIN yaitu pemanfaatan bersama,” tambahnya. Begitupun dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan harapannya, “Semoga Laterio ini jadi awal yang baik bagi kita semua untuk meningkatkan riset oseanografi, tidak hanya di BRIN, tapi di Indonesia secara keseluruhan”.
Penulis : Danu Maulana
Editor : Az-Zahra Nurwanda