Festival Pacu Jalur, Tradisi Menarik dari Kuansing! -

Festival Pacu Jalur, Tradisi Menarik dari Kuansing!


maulanayusuf.com
FestivalPacuJalur/LPM Industria/Kemenparekraf.go.id

lpmindustria.com - Pacu jalur yang merupakan tradisi daerah Kuantan, Riau, menjadi tradisi festival yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat tiap tahunnya. Dibalik kemeriahan tradisi tersebut, terdapat sejarah yang bernilai lebih.

Dilansir dari kotajalur.kuansing.go.id, Pacu Jalur adalah pesta rakyat kebanggaan masyarakat kabupaten kuantan singingi (kuansing). Pacu jalur memiliki sejarah yang berawal pada abad ke-17. Pada awalnya ‘jalur’ merupakan alat transportasi penghubung sepanjang hulu kuantan hingga hilir Cerenti, Kecamatan Cerenti. Transportasi ini digunakan untuk mengangkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. Selain itu, jalur pun digunakan juga untuk mengangkut sekitar 40-60 orang sehingga jalur ini dinilai penting bagi masyarakat setempat.

Jalur-jalur pun diberikan ukiran indah, seperti kepala ular, buaya atau harimau serta peralatan lainnya. Keberadaan jalur berkembang dengan pesat bukan hanya sebagai alat angkut tetapi juga bentuk identitas sosial.  Kemudian jalur menjadi semakin menarik dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antar jalur yang dikenal dengan nama Pacu Jalur.

Pacu jalur pada awalnya dihelat ketika sedang memperingati hari besar islam seperti idul fitri. Namun, seiring berjalannya waktu acara ini dihelat untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dilansir dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, Pacu jalur merupakan lomba yang telah menjadi icon daerah Kuansing yang terus berkembang hingga sekarang. Pacu jalur ini telah dijadikan event besar olahraga yang mengundang antusiasme masyarakat dikarenakan konon pacu lajur ini mempunyai daya tarik magis sendiri. Masyarakat meyakini festival pacu jalur ini terikat antara olahraga, seni, dan batin karena menurut mereka kemenangan dapat ditentukan oleh batin dari pawang atau dukun perahu. Diadakannya festival atau lomba pacu jalur ini tidak terlepas dari pesta rakyat yang meriah, seperti pertunjukkan sanggar tari, pementasan lagu daerah, dan pementasan kesenian tradisional lainnya.

Perlombaan pacu jalur pun ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat dan biasanya diselenggarakan di Sungai Kuantan. Masyarakat dari luar daerah maupun Negara turut memeriahkan tradisi ini dengan berkompetisi di lomba pacu jalur yang diadakan sebelum Covid-19 melanda. Dilansir dari antaranews.com, negara Malaysia dan Filipina juga ikut memeriahkan lomba yang telah menjadi icon Kuantan Singingi.  Salah satu warga Kuantan Singingi, Metri yang turut mengikuti acara pacu jalur lajur pun mengaku bangga akan budaya dan tradisi yang telah turun temurun dilaksanakan di daerahnya. “Tradisi ini telah dilaksanakan seabad lamanya dan akan terus kami lestarikan, tak akan kami lupakan,” jelasnya.

Antusias ini datang juga dari Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin yang turut menyaksikan perhelatan pacu jalur tahun 2022 lalu dan mendapatkan respon positif atas perhelatan yang menurutnya dapat menjadi magnet bagi wisatawan. Respon positif juga diberikan oleh menparekraf, Sandiaga Uno yang dilansir dari pariaman.go.id, menurutnya, ini adalah budaya yang harus dilestarikan bersama dan dijaga jangan sampai budaya Provinsi Riau ini luntur.

Penulis : Haidar 
Editor : Galih Baratha Adi

Tag:    budaya  |  


BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Top