Kopi di Tengah Stres: Ramuan Berbahaya untuk Jantung -

Kopi di Tengah Stres: Ramuan Berbahaya untuk Jantung


maulanayusuf.com
Konsumsi Kopi dan Stress memicu Penyakit Jantung/LPM Industria/freepik.com

lpmindustria.com - Konsumsi kopi yang tinggi bersamaan dengan keadaan stres yang berlebihan pada anak muda saat ini berisiko memicu penyakit jantung serius. Alangkah baiknya jika mengonsumsi kopi tidak dianggap termasuk dalam gaya hidup serta pengelolaan stress yang baik.

Banyak anak muda zaman sekarang, sering kali merasa stres dalam diri sendiri. Secara umum, stres merupakan reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau hal yang memerlukan adaptasi. Namun, stres juga bisa diakibatkan oleh situasi dan pikiran, seperti saat seseorang merasa putus asa atau gugup. Hal ini tentunya normal terjadi, namun hal ini dapat mempengaruhi kesehatan tubuh jika terjadi stres yang berkepanjangan dan terlalu berat. 

Ketika tubuh merasa tertekan, hormon kortisol dilepaskan dan meningkatkan tekanan darah. Peningkatan kortisol dua kali lipat meningkatkan risiko terjadinya kardiovaskular hingga 90%. Hormon stres lainnya juga berkontribusi pada tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi mengganggu aliran darah, membebani jantung, dan bisa memicu serangan jantung, gagal jantung, atau stroke.

Selain mudah mengalami stres, kopi juga menjadi tren dikalangan anak muda saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kopi menjadi minuman yang populer, khususnya generasi millenial dan Z. Mengonsumsi kopi bahkan sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Kopi mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung dan memicu kelenjar adrenal menghasilkan adrenalin, sehingga berpotensi menaikkan tekanan darah. Namun, pengaruh konsumsi kopi rutin terhadap kesehatan jantung serta tekanan darah masih diperdebatkan.

Dilansir dari antaranews.com, dalam wawancaranya bersama dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia dr. Alexandra Gabriella, Sp.JP(K), FIHA, Beliau menyatakan bahwa hormon diproduksi dalam tubuh dan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah dari jantung. Hormon yang tidak stabil akibat stres dapat mengganggu sistem listrik jantung, menyebabkan detak jantung menjadi tidak stabil dan munculnya detak tambahan yang tidak normal. Menurut pernyataannya juga, kafein mengandung agen simpatomimetik yang merangsang saraf simpatis, menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mempercepat detak jantung.

“Detak jantung sedang istirahat normalnya 60-100 kali per menit, kalau cepat pada saat istirahat harus periksa hormon tiroid, atau lagi diam tapi detak jantung 97 berarti ada sesuatu dengan jantungnya,” ujarnya.

Penulis: Nisrina Auliya M.
Editor: Lifa Ansyaresti

Tag:    gaya-hidup  |  gizi  |  kesehatan  |  minuman  |  


BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Top