Judul Film : Spider-Man Into the Spider-Verse
Sutradara : Bob Persichetti, Peter Ramsey, Rodney Rothman
Distributor : Columbia Pictures dan Sony Pictures Animation
Naskah : Phil Lord
Pengisi Suara : Kevin Smith, Hailee Steinfeld, dan Nicolas Cage
Durasi : 156 Menit
Film animasi Spider-Man Into the Spider-Verse merupakan film kedua yang diadaptasi dari komik setelah film Ultimate Spider-Man pada tahun 2012. Film ini menceritakan seorang remaja laki-laki berkulit hitan bernama Miles Morales (Kevin Smith) yang mendapatkan kekuatan super setelah digigit oleh laba-laba ajaib. Film ini mengangkat latar belakang Miles yang berusaha menjadi Spider-Man menggantikan Peter Parker.
Dalam film ini, jalan Miles menjadi Spider-Man tidaklah sendiri, melainkan dibantu oleh Peter B.Parker, Spider-Man yang berasal dari dimensi (spider-verse) yang berbeda. Dimensi ini muncul akibat percobaan berbahaya yang dilakukan oleh Wilson Fisk, yang merupakan tokoh antagonis dalam film ini. Adanya Peter B. Parker yang menjadi gurunya juga menjadi masalah, karena terus-menerus menyuruh Miles untuk berhenti menjadi Spider-Man. Tidak hanya dari Peter B.Parker, dia juga mendapatkan pandangan buruk dari Spider-Man lain yang datang dari dimensi lain, di antaranya yaitu Spider-Gwen (Hailee Steinfeld), Peni Parker (Kimico Glenn), Spider-Man Noir (Nicolas Cage), dan Spider-Ham (John Mulaney).
Dalam film ini Miles mengingatkan penonton bahwa Spider-Man juga manusia. Mendapatkan kekuatan di usia belia tidaklah mudah, karena siapa saja pasti akan tertekan. Maka, penggunaan kekuatannya tidak dimulai dari rasa tanggung jawab. Miles dalam film ini justru mempelajari hal yang lebih pokok yaitu mengenali kekuatannya sekaligus kelemahannya.
Film ini juga menampilkan konflik seorang remaja yang tertekan karena belajar di sekolah elite. Miles digambarkan sebagai seorang remaja gaul yang gemar membuat graffiti pada awalnya menolak untuk pindah. Miles merasa bahwa, pergaulan remaja kelas atas tidak cocok untuknya. Tetapi, ia dipaksa oleh orangtuanya masuk ke sekolah elite tersebut lewat jalur beasiswa. Konflik antara anak dan orangtua menjadi bumbu yang menarik dalam film ini.
Film ini sangat baik untuk ditonton bersama keluarga. Banyak unsur-unsur drama dan komedi yang ditampilkan di dalamnya. Apalagi, untuk penggemar Spider-Man yang cukup bosan dengan film-film Live Action-nya yang menampilkan plot yang sama, film ini sangat recomended. Penonton dijamin puas dengan film ini karena, film ini mendapat rating yang cukup tinggi dari beberapa pengamat film. Rotten Tomatoes memberikan rating 97/100, IMDb memberikan rating 8.7/10, dan Common Sense Media memberikan rating 5/5. Apalagi tepat hari minggu lalu (6/1/2019), film ini memenangkan penghargaan Golden Globe 2019 kategori Best Motion Picture-Animated. Selain karena rating yang tinggi, film ini juga merupakan tribute (dibaca: penghormatan) untuk sang creator Spider-Man yaitu Stan Lee dan Steve Ditko yang meninggal dunia pada tahun lalu.
Oktario Tommy Saputra