lpmindustria.com - Syafitri, mahasiswi Sistem Informasi Industri Otomotif (SIIO) memperoleh predikat sebagai lulusan terbaik pada acara Wisuda Politeknik STMI Jakarta tahun 2019. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 2 Oktober lalu di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Syafitri merupakan lulusan terbaik Politeknik STMI Jakarta tahun 2019 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,93 diakhir perkuliahannya. Mahasiswi jurusan SIIO ini dahulunya ikut serta dalam organisasi di Politeknik STMI Jakarta, yaitu Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himasis). “Saya aktif himpunan di awal periode dan menjabat sebagai staf Informasi dan Komunikasi,” tutur Syafitri.
Perjalanan perkuliahan yang ditempuh Syafitri tentu menyimpan suka dan duka. Suatu hal yang disukai dirinya ialah bertemu dengan teman serta dosen yang memberikan inspirasi. Sedangkan duka yang ia dan juga kebanyakan mahasiswa lain rasakan adalah pengumpulan tugas dengan jangka waktu yang terbilang cepat. “Apabila diberikan tugas dengan deadline yang cepat, saya harus begadang. Namun setelah seluruh hal tersebut dilalui, saat ini menjadi sesuatu yang berharga,” ungkapnya.
Selama perkuliahannya di Politeknik STMI Jakarta, Syafitri mengaku mengalami kendala terkait kurangnya referensi di perpustakaan kampus. “Referensinya kurang, tapi sebenarnya kalau kita mau mencari ya banyak. Namun mungkin referensi yang terdapat di perpustakaan harus ditambah lagi, jadi apabila mahasiswa ingin mencari referensi tidak usah jauh-jauh,” ungkap syafitri. Kendala tersebut pun dapat Syafitri tangani dengan mencari referensi di Perpustakaan Nasional, internet, ataupun bertanya langsung kepada kakak tingkatnya.
Sebagai mahasiswa dengan gelar wisudawan terbaik, Syafitri memberikan beberapa tips untuk mahasiswa aktif yang sedang menuntut ilmu di bangku perkuliahan. “Pertama, berusaha semaksimal mungkin di setiap mata kuliah, siapa pun dosennya untuk menghasilkan yang terbaik kita harus percaya diri. Lalu ibadah dimaksimalkan, meminta doa dari orang tua, review setiap materi yang diberikan oleh dosen, dan menganggap bahwa seluruh mata kuliah itu sesuatu yang menarik,” tutur Syafitri. Ia juga menambahkan, bahwa untuk efisiensi waktu belajar dahulukan mempelajari mata kuliah yang memiliki bobot lebih berat.
Walaupun dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan cerdas, tidak lupa juga ia berbagi ilmu dengan teman-temannya. “Syafitri memang salah satu mahasiswa yang fokus saat belajar dan mau sharing apabila teman-temanya merasa kesulitan,” ungkap Imawati, selaku teman dekat Syafitri. Menurut pandangan Ima, Syafitri adalah seseorang yang fokus saat belajar dan tidak sungkan untuk membantu apabila dosen menemukan masalah disaat menyampaikan materi. “Sewaktu menjalani satu mata kuliah, yang aktif dan banyak nanya atau berkomunikasi hanyalah dosen mata kuliah tersebut dan Syafitri. Jadi seperti yang menjalani mata kuliah tersebut hanyalah mereka berdua. Terkadang, saat dosen tersebut menemukan suatu masalah, Syafitri yang membantunya,” ungkap Ima
Syafitri tidak hanya mendapat ilmu dari dosen saja, saat ia mengalami kesulitan atau tidak mengerti, ia selalu berusaha mengekseplor melalui internet, berdiskusi serta menanyakan kepada seniornya. “Paling banyak dapat ilmu dari dosen, tetapi kalo dia belum paham mengenai mata kuliah tersebut dia selalu mencarinya sendiri,” tutur Ima. Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut dilakukan karena saat Syafitri mendalami suatu hal, Syafitri tidak ingin hanya paham ruang lingkup luarnya saja tetapi paham hingga dalamnya.
Hanny Kurnia Putri