Dilelangnya Bus Politeknik STMI Jakarta -

Dilelangnya Bus Politeknik STMI Jakarta


maulanayusuf.com
Dok. Pribadi

lpmindustria.com - Sejak empat belas tahun yang lalu, Kementerian Perindustrian telah menghibahkan sebuah bus kepada Politeknik STMI Jakarta. Saat ini, bus tersebut telah dilelang dikarenakan beberapa alasan.

Pada tahun 2005, Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menghibahkan sebuah bus kepada Politeknik STMI Jakarta. Saat ini bus tersebut sudah dilelang karena kondisinya yang rusak berat. “Bus itu telah memakan biaya maintenance yang cukup besar, selain itu faktor teknis, usia, dan ekonomis juga menjadi penyebab kita melakukan penghapusan,” ujar Dedy Trisanto selaku Pembantu Direktur (Pudir) II bagian Sarana dan Prasarana. 

Bus ini juga sudah memenuhi persyaratan lelang karena sesuai dengan kriteria lelang Barang Milik Negara (BMN), yaitu kondisinya yang telah rusak berat dan masa pakainya lebih dari lima sampai sepuluh tahun. “Bus ini sudah sekitar tiga belas tahun atau hampir empat belas tahun. Jadi, sudah layak untuk dihapuskan,” ucap Tony selaku Sub Bagian Umum dan Keuangan Politeknik STMI Jakarta. Selain itu, Tony mengatakan bahwa pelelangan bus ini difasilitasi oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang  (KPKNL) karena harga belinya diatas Rp100 juta.

Penghapusan data bus dengan cara lelang ini telah melalui prosedur yang cukup panjang, mulai dari pembentukan panitia hingga pengumpulan data untuk memenuhi persyaratan mengikuti lelang. Dalam menetapkan tawaran harga pun melalui beberapa tahapan. Adapun tahap awalnya adalah merinci harga pada saat membeli, lalu diproses dengan membandingkan harga jual dan kondisi bus saat ini. “Harga belinya Rp263,5 juta,  penetapan harga limit yang dibuat panitia sekitar Rp40 juta sesuai dengan surat izinnya. Ketika pengecekan tim KPKNL tidak turun ke lapangan, mereka melihat melalui foto. Lalu, harga limit lelang direvisi menjadi Rp43 juta. Lelang bus ini dimenangkan oleh seorang Pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari Karang Anyar dengan harga Rp53 juta,” ujar Tony.

Setelah bus Politeknik STMI Jakarta ini terlelang, uang hasil lelang tersebut langsung masuk ke kas negara. Politeknik STMI Jakarta tidak dapat mengambil uang tersebut karena bus tersebut milik negara. Setiap barang milik negara harus dikembalikan lagi kepada negara. “Ketika melakukan proses lelang BMN, hasil lelang masuk ke kas negara. Kita tidak bisa memanfaatkan uang lelang tersebut karena kita hanya punya akun jasa pendidikan,”ujar Dedy Trisanto. 

Bus yang telah terlelang ini rencananya akan diganti dengan mobil baru. “Rencana membeli bus baru tidak ada, tetapi ada rencana membeli mobil untuk kepentingan kampus, misalnya, kunjungan industri atau angkutan logistik ketika ada event di luar,” jelas Dedy Trisanto.

Pelelangan bus ini mendapatkan tanggapan yang positif dari mahasiswa Politeknik STMI Jakarta. “Menurut saya, ada bagusnya dilelang karena busnya sudah rusak dan tidak enak dipandang. Sekarang lahannya lebih luas, sehingga tidak repot untuk masuk karena space-nya tidak sempit lagi,” ujar Nur Syifa Safira, salah satu mahasiswa Politeknik STMI Jakarta.  

Mutiah Kusuma Sari

Tag:    politeknik-stmi-jakarta  |  stmi  |  


BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Top