lpmindustria.com - Covid-19 merupakan sebuah pandemik yang saat ini sedang mengancam berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Disaat seperti ini, kepanikan terus mengguncang masyarakat karena adanya pemberitaan hoaks yang disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Terhitung sudah satu bulan sejak pertama kali Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat untuk melakukan segala kegiatan di rumah serta menjaga jarak dengan orang lain guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Hal tersebut tentu membuat masyarakat menjadi sering berselancar di dunia maya untuk mencari sebuah informasi serta menggunakan media sosial untuk berkomunikasi.
Ironisnya, ketika masyarakat mengalihkan interaksi fisik menjadi interaksi berbasis online, berbagai kanal di lini massa media sosial justru dibanjiri oleh informasi-informasi yang cenderung meresahkan. Pasalnya, segala informasi baik fakta maupun hoaks mudah sekali menyebar dengan cepat di media sosial. Belum lagi informasi tersebut kerap dibumbuhi dengan narasi-narasi yang menambah kecemasan masyarakat terkait Covid-19. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya 518 isu hoaks terkait virus Corona yang ditemukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) per Senin (13/4).
Dalam laman tagar.id, pakar Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Koentjoro, menjelaskan bahwa dari banyaknya masyarakat, terdapat kelompok yang sangat penasaran tentang virus Corona. Oleh karena itu, kelompok ini akan melahap segala pemberitaan mengenai Corona, seperti jumlah korban yang meninggal, cara penyebaran virus tersebut, cara mengenal tanda-tanda virus ini ada di tubuh manusia, dan hal-hal negatif lainnya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kecemasan berlebihan untuk mereka. Selain itu, dampak dari pemberitaan corona ini juga telah membuat beberapa masyarakat panik dengan membeli masker serta hand sanitizer secara berlebihan.
Ditengah pertempuran melawan Covid-19 saat ini, sangat sulit untuk membayangkan Indonesia akan memenangkan pertempuran jika kondisi psikologis masyarakat lemah akibat serbuan informasi yang meresahkan. Oleh sebab itu, langkah paling mudah yang dapat dilakukan oleh masyarakat saat ini ialah rajin menyeleksi informasi-informasi seputar Corona untuk dibaca serta disebarluaskan kepada masyarakat. Lalu, masyarakat juga dapat membuka situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yaitu covid19.go.id untuk mencari informasi dan pemberitaan hoaks mengenai Covid-19 yang tersebar. Tujuannya, untuk tetap menjaga optimisme dan kewarasan informasi terkait virus pandemik ini.
Hanifati Sabila