Kejelasan Struktural dari Koperasi di Politeknik STMI Jakarta

lpmindustria – Keberadaan dan manfaat adanya koperasi di Politeknik STMI Jakarta masih kurang dirasakan. Salah satu alasannya adalah koperasi tersebut tidak masuk dalam Struktur Organisasi di Politeknik STMI Jakarta.

Atang Sugiyono selaku Ketua Koperasi di Politeknik STMI Jakarta menuturkan bahwa koperasi adalah unit usaha ekonomi yang terdiri dari beberapa anggota. “Koperasi sendiri didirikan untuk menghimpun potensi ekonomi dalam kerja sama gotong royong,” ujar Atang. Sama seperti koperasi umumnya, tujuan dari adanya koperasi Politeknik STMI Jakarta adalah menyejahterakan anggotanya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok di Politeknik STMI Jakarta.

Anggota dari koperasi Politeknik STMI Jakarta terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa. “Selama ini memang yang menjadi angota dari koperasi adalah karyawan dan dosen. Namun, saat ini sudah ada satu atau dua mahasiswa yang bergabung,” tutur Atang. Modal awal koperasi ini didapatkan dari iuran setiap anggotanya. “Modal koperasi didapatkan dari iuran simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Namun, lebih banyak diambil dari simpanan sukarela,” jelas Atang. 

Koperasi  Politeknik STMI Jakarta ini sudah membuat kepengurusan. Namun hingga saat ini, koperasi ini belum masuk ke dalam bagian unit organisasi di Politeknik STMI Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari Struktur Organisasi (SO) Politeknik STMI Jakarta. Hal tersebut membuat koperasi tidak memiliki ruangan di Politeknik STMI Jakarta. “Secara struktural, koperasi tidak memiliki kaitan dengan Politeknik STMI Jakarta. Namun secara historis dan emosional, ada kaitannya karena koperasi berada di lingkungan kampus,” ujar Atang. Saat ini, pihak kampus masih terus mengupayakannya dan sedang dalam proses membuat koperasi menjadi salah satu unit organisasi legal di Politektik STMI Jakarta seperti yang dijelaskan Pembantu Direktur (Pudir) I, Ridzky Kramanandita. “Legalitas koperasi saat ini sedang dalam proses pengurusan. Namun, untuk kepengurusannya sudah ada. Persiapan lain juga telah dilakukan. Salah satunya, Direktur dan Pembantu Direktur yang ditunjuk menjadi Pembina dari koperasi ini,” jelas Ridzky.

Hingga saat ini masih ada sebagian mahasiswa yang belum menyadari kebaradaan dari koperasi tersebut. “Saya tidak mengetahui secara detail mengenai koperasi. Saya hanya mendengar dari kabar-kabar yang beredar,” tutur Farid selaku mahasiswa Teknik Industri Otomotif (TIO) angkatan 2017. Hal yang sama dirasakan oleh salah satu mahasiswa Sistem Informasi Industri Otomotif (SIIO) angkatan 2017, Ricky Abdullah. Ia mengatakan bahwa keberadaan koperasi ini tidak akan terlihat apabila tidak diperlihatkan keberadaannya, misalnya ruangan dari koperasi. “Saya tidak tahu koperasi ini dimana karena tidak ada ruangannya,” kata Ricky.

Banyak pihak berharap dampak dari adanya koperasi ini bisa dirasakan oleh semua pihak. “Saya ingin terima pesanan apa saja dari STMI. Misalnya, pembuatan kaos, jaket, dan lain-lain,” ucap Atang. Harapan untuk koperasi ini juga disampaikan oleh Farid. “Pertama, pihak kampus harus mendukung koperasi ini ada karena untuk menyejahterakan seluruh sivitas akademika. Contohnya, mahasiswa yang belum bisa bayar uang semester ke koperasi atau organisasi mahasiswa lain ingin berdagang mungkin koperasi bisa menyediakan dana,” ucap Farid.

Khairil Ilzam

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *