lpmindustria.com – PT Transportasi Jakarta kembali melakukan uji coba satu unit bus listrik yang berasal dari PT Higer Maju Indonesia. Uji coba tersebut menuai sambutan positif serta harapan dari para penumpang bus listrik karena tampak nyaman dan aman.
Melansir dari laman transjakarta.co.id, bus listrik Transjakarta sedang diuji coba kembali guna mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Pelaksanaan program ini pun menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KLBB untuk Transportasi Jalan yang dikeluarkan pada 8 Agustus 2019 lalu. Lebih lanjut, hal ini juga merujuk pada Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 tahun 2019 mengenai Pengendalian Kualitas Udara di Jakarta dan menjadi mandat kami dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) nomor 71 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dengan rencana implementasi armada transportasi yang ramah lingkungan.
Kembali mengutip laman resmi Transjakarta, proses uji coba ini dilakukan sebagai salah satu tahapan dalam upaya merealisasikan rencana penggunaan kendaraan bus listrik berbasis baterai yang ramah lingkungan. Dalam hal ini, semua armada konvensional secara bertahap akan beralih menggunakan armada listrik.
Perihal waktu berlangsung turut disampaikan oleh Sardono Jhony selaku direktur utama PT transportasi Jakarta dalam laman tersebut. “Uji coba bus listrik ini berlangsung selama tiga bulan dan sudah mulai beroperasi sejak tanggal 1 September 2021,” ungkapnya. Selain itu ia pun turut menyebutkan rute yang dilalui oleh bus listrik tersebut saat uji coba berlangsung. “Bus listrik tersebut melayani rute Blok M – Balaikota dengan maksimal penumpang sebanyak 25 orang termasuk yang berdiri,” pungkasnya.
Dikutip dari laman Antaranews.com, syarat penggunaan transportasi tersebut dijelaskan oleh Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan Kemitraan Transjakarta yaitu Iwan Samariansyah. “Penumpang diwajibkan melakukan tap in dan tap out pada Tap On Bus (TOB) yang disediakan di dalam bus,” ujarnya. Syarat lainnya, penumpang bus listrik diwajibkan menunjukkan bukti vaksin minimal dosis pertama dan cek suhu tubuh guna mendukung dan menerapkan protokol kesehatan. Salah satu petugas layanan bus tersebut mengatakan adanya larangan bagi penumpang yang tidak memenuhi persyaratan tersebut. “Apabila penumpang tidak bisa menunjukkan bukti vaksin dan suhu penumpang di atas 37derajat Celcius, penumpang dilarang menaiki bus listrik ini,” tutur Hafiz selaku petugas layanan bus.
Salwa selaku penumpang bus listrik yang kami jumpai pada (8/10) mengatakan bahwa bus listrik ini bersih, sehingga dapat membuat kenyamanan terhadap penumpang. “Saya berharap bus listrik ini dapat terus beroperasi dikedepannya dan rute yang dilalui lebih diperbanyak lagi,” tutur Salwa. Sependapat dengan penumpang sebelumnya, Cahaya pun turut mendukung dan senang adanya bus listrik tersebut. “Adanya bus listrik ini dapat membuat perkembangan mode transportasi di Jakarta menjadi lebih baik dengan fasilitas yang nyaman ditambah lagi saat ini tidak dikenakan biaya,” ungkapnya.
Penulis: Mohamad Riza Saputra
Editor: Ela Auliyana