lpmindustria.com – Tangki T-301 di Area Kilang Minyak Balongan, Indramayu hangus terbakar. Hingga saat ini, Pertamina masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut serta tak henti melakukan penanganan dan antisipasi.
Kebakaran besar terjadi pada tangki T-301 di Area Kilang Minyak Balongan pada Senin (29/03) lalu. Dilansir dari laman Pertamina.com, Nicke Widyawati selaku Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina mengklarifikasi bahwa insiden tersebut terjadi di area tangki penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM). “Saya sampaikan bahwa area yang terbakar bukan kilang melainkan tangki BBM untuk menyimpan produk yang berada di area kilang,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan bahwa kilang akan dapat beroperasi kembali bila insiden sudah selesai ditangani. Hal tersebut dikarenakan peralatan utama dan fasilitas untuk memproduksi kilang tidak terbakar. “Jadi, peralatan utama untuk produksi kilang dan fasilitas produksi aman. Ketika api padam, kilang bisa dioperasikan kembali,” ujar Nicke yang dilansir dari situs web milik PT Pertamina.
Terkait dengan penyebab kebakaran, Nicke mengungkapkan bahwa hal tersebut masih dalam proses penyelidikan. “Kami masih melakukan investigasi yang dibantu oleh beberapa pihak berwenang. Fokus kami hari ini adalah untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan,” tutur nya pada laman yang sama.
Berdasarkan video berjudul “Pernyataan Dirut Pertamina Soal Kilang Minyak Terbakar” dari akun Youtube CNN Indonesia, Nicke juga membeberkan bahwa kondisi terkini api sudah bisa dilokalisasi di ke dalam dinding penahan di sekitar penyimpanan minyak (band wall). “Jadi, di sekitar tangki ini ada tanggul dan api sudah bisa dilokalisir ke sana,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk pemadaman api digunakan busa ke perimeter atau batas luar bundwall dan juga pusat nyala api. “Dengan demikian, kita pastikan api tidak akan menjalar ke area lain. Untuk mencegah api ke daerah lain, kami melakukan pendinginan di area sekitar dan ada 10 mobil pemadam kebakaran yang dioperasikan,” tuturnya.
Selain itu, pihak Pertamina pun telah melakukan antisipasi agar api tidak menjalar ke area yang lain. “Kami langsung melakukan normal shut down atau berhenti sementara kepada kilang, sehingga mencegah terjadinya perluasan kebakaran,” kata Nicke.
Nicke mengatakan bila mereka sudah mengerahkan seluruh daya upaya untuk melakukan offensive fire handling (baca: penanganan kebakaran ofensif) . Selain itu, pihak Pertamina pun telah berkoordinasi dengan pihak internal Pertamina Grup maupun pihak eksternal di pemerintah pusat dan daerah. “Kami pun melibatkan kepolisian pemerintah daerah dan badan penanggulangan bencana daerah,” ujarnya.
Di laman Pertamina.com, Nicke juga mengatakan bahwa Pertamina terus mengupayakan pemadaman api di area terdampak dengan memompa air laut untuk memadamkan total titik api. Untuk memompa air laut, Pertamina mendatangkan bantuan pompa submersible dari Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Melansir dari laman Pertamina.com bahwa kejadian ini berdampak terhadap 2 dari 180 hektar area kilang minyak tersebut. Tak hanya itu, sebanyak 6 orang warga yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) untuk memperoleh perawatan lanjutan dari dampak tersebut. Lalu, keluarga pasien juga telah mendapatkan tempat khusus selama anggota keluarga dalam perawatan.
“Salah satu langkah yang paling utama adalah memastikan penanganan pasien dampak insiden tersebut dapat berjalan dengan baik. RSPP merupakan rujukan terbaik untuk penanganan luka bakar. ,” ujar Agus Suprijanto selaku Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina.
Selain itu, Direktur RSPP, Syamsul Bahri menuturkan bahwa untuk memastikan penanganan media bagi warga lainnya, Tim RSPP juga telah berkomunikasi dan koordinasi secara intensif dengan dua rumah sakit Pertamina di Cirebon dan Balongan. “Kami akan mengupayakan perawatan terbaik untuk pasien dan mendapatkan penanganan yang tepat di masa-masa kritis pasca kejadian. Agar tidak jatuh pada keparahan yang lebih lanjut sebelum pasien dirujuk ke RSPP,” jelas Syamsul.
Berdasarkan laman Pertamina.com saat ini, Pertamina juga membuka Posko Layanan Kesehatan bagi pengungsi terdampak insiden Balongan yang berlokasi di Gedung OlahRaga (GOR) dan Lapangan Futsal Bumi Patra. Lalu, tim medis yang diterjunkan merupakan gabungan dari Medical RU VI Balongan, Rumah Sakit Pertamina Balongan, dan RSP Klayan Cirebon dengan Pengaturan satu dokter setiap shift dan empat perawat standby 24 jam, serta disiapkan juga satu unit ambulans.
Penulis: Ela Auliyana
Editor : Silvia Andini