Melihat Perjuangan Seorang Ibu dalam Film Kidnap

Judul                           : Kidnap (They Messed with The Wrong Mother)

Sutradara                    : Luis Prieto

Produser                     : Gregory Chou, Lorenzo di Bonaventura, Erik Howsam, Joey Tufaro,                                       Taylar Wesley, Elaine Goldsmith-Thomas, Halle Berry

Penulis Skenario         : Knate Lee

Pemain                        : Halle Berry, Sage Correa, Chris McGinn, Lew Temple

Durasi                         : 82 menit

Tayang di Indonesia   : Agustus 2017

Genre Film                  : Crime, Drama, Thriller

Kidnap merupakan film yang menampilkan kegigihan seorang Karla Dynson (Halle Berry) dalam mendapatkan kembali anaknya yang bernama Frankie Dynson (Sage Correa) dari tangan dua penculik, yaitu Margo Vickey (Chris McGinn) dan Terrence Vickey (Lew Terrence). 

Pada awal pemutaran film, penonton akan dibawa ke situasi yang benar-benar rumit dan seakan-akan diajak untuk merasakan tekanan batin. Bagaimana tidak, pada adegan tersebut Karla ingin membawa anaknya ke sebuah taman untuk berjalan-jalan. Namun faktanya, ia terjebak di restoran tempatnya bekerja dan harus melayani tamu yang super ribet. Sementara itu, pramusaji yang lain tak kunjung datang untuk menggantikannya.

Adegan tersebut tak berlangsung lama, akhirnya Karla berhasil pulang untuk mewujudkan rencananya mengajak Frankie berjalan-jalan. Keberhasilan tersebut tentu membuat penonton merasa lega. Akan tetapi, beberapa saat kemudian penonton kembali dijamu dengan aksi menegangkan. Pasalnya, setelah berada di taman, Karla menyadari bahwa Frankie dibawa pergi oleh seseorang dengan menggunakan mobil.

Dari sini, aksi pengejaran Karla untuk mendapatkan anaknya kembali dimulai. Disini, kita disajikan aksi pengejaran seperti dalam film Fast and Furious, namun tanpa menggunakan mobil balap tentunya. Aksi ini berlangsung menegangkan, penonton dibuat seakan ikut mengejar si penculik. Kekacauan lalu lintas akibat aksi pengejaran pun menambah ketegangan dalam film ini. Aksi Karla saat berusaha mengindari semua kekacauan tersebut sambil mempertahankan kecepatan agar mampu mengejar penculik juga dibuat tampak memukau.

Berdasarkan sinopsis di atas akan timbul kesan bahwa film ini adalah film yang menjanjikan sebab ketegangan yang dihasilkan. Namun pada kenyataannya, film ini tidak sehebat itu. Kekurangan dari film ini, penonton hanya diberikan adegan aksi kejar-kejaran mobil pemeran utama dan penculik. Tidak banyak aksi yang ditampilkan pada film ini, sehingga memberi efek sedikit membosankan.  

Selain itu, beberapa pemeran lainnya juga dirasa kurang totalitas dalam memerankan perannya. Di adegan lain pula, beberapa take dirasa seperti membiarkan aksi kejar-kejaran berlangsung. Tokoh polisi juga seakan tidak berguna, terlebih lagi peran polisi yang digunakan hanya satu orang. Pada adegan berikutnya, polisi tersebut pergi entah kemana. Jadi, tak heran jika film ini mendapat rating 6/10 menurut IMBD dan 44/109 menurut Metacritic.

Namun, film ini tidak seburuk itu juga. Bagi penonton yang menyukai film action dengan aksi mobil yang saling kejar-kejaran, film ini lumayan direkomendasikan. Pada film ini, penonton dapat melihat perjuangan seorang ibu yang mampu mengerahkan segalanya dan tak kenal takut untuk mendapatkan anaknya kembali. Dari segi pengemasan, film ini memang kurang bagus, namun film Kidnap berhasil untuk menyampaikan makna cerita yang ingin disampaikan.

 

Aldi Ihza Maula

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *