Polusi Udara Terus Menyelimuti Kota Jakarta

lpmindustria.com – Dinobatkannya Jakarta menjadi kota dengan udara terburuk di dunia, membuktikan bahwa kualitas udara di ibu kota membutuhkan perhatian lebih. Perlu komitmen semua pihak untuk bisa keluar dari keadaan ini. Mengingat bila dibiarkan, hal ini dapat  menimbulkan penyebab-penyebab yang akan terjadi

Jakarta berada di posisi pertama kota dengan indeks kualitas udara terkotor di dunia menurut situs Air Visual. Kualitas udara tersebut mencapai level 194 US Air Index Quality (AIQ). Hal ini mengindikasikan udara di Jakarta tidak sehat. Bahkan, pada pukul 05:00 WIB indeks tersebut mencapai level 202 US AQI yang mengindikasikan udara yang sangat tidak sehat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menilai, selain kendaraan pribadi yang sangat banyak, cuaca juga menjadi penyebab polusi udara di Ibukota makin parah. “Di musim kemarau yang curah hujan sangat minim ini, membuat debu makin banyak. Apalagi, masih banyak pembangunan infrastruktur membuat macet dibeberapa tempat, karena sumber utama pencemaran disini berasal dari kendaraan pribadi,” ujar Andono dikutip pada laman CNNIndonesia.com. Hal senada diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa ada tiga faktor buruknya kualitas udara yakni kendaraan, pembangunan, dan musim kemarau.

Permasalahan mengenai polusi udara di ibu kota, seharusnya membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cepat mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas udara tersebut. Dilansir dari membunuhindonesia.net pada tahun 2013 World Bank mengatakan, 70 persen sumber pencemaran udara berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. World Bank pun menyebutkan bahwa, kandungan timbal dari kendaraan bermotor dapat menurunkan tingkat kecerdasan, meningkatkan rasio penyakit jantung coroner, dan hipertensi. World Health Organization (WHO) juga memperkirakan ada sekitar 800.000 kematian di dunia akibat dari populasi udara yang menyebabkan penyakit kanker dan telah membunuh kurang lebih sejuta jiwa setiap tahunnya.

Melihat dari hal-hal diatas perlu adanya komitmen bersama antara masyarakat DKI Jakarta dan Pemprov untuk dapat bersama mengurangi polusi udara. Langkah-langkah seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi harus bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pemprov juga perlu menjamin kendaraan umum seperti, TransJakarta, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Rel Listrik (KRL) bisa digunakan masyarakat dengan nyaman dan aman. Selain itu, dukungan pemerintah pusat terhadap bahan bakar yang akan digunakan setiap kendaraan bermotor juga perlu. Mengingat sampai sekarang Indonesia sendiri masih terjebak di Euro2 (Euro adalah standar emisi untuk kendaraan bermotor) dimana negara lain sedang berjibaku untuk lolos Euro3 dan Euro4. Apabila komitmen dari seluruh pihak dapat dijalankan dengan baik, bukan hanya Jakarta tapi Indonesia pasti akan menjadi negara yang bebas dari polusi. Polusi tidak hanya membunuh segelintir orang, namun juga membunuh masa depan bangsa ini.

Oktario Tommy Saputra

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *