Spider-Man: No Way Home, Kado Natal dan Tahun Baru yang Penuh Kesan

Judul Film                   : Spider-Man: No Way Home

Sutradara                    : Jon Watts

Penulis Naskah           : Chris McKenna, Erik Sommers

Pemeran                      : Tom Holland, Zendaya, Benedict Cumberbatch, dan Jacob Batalon
 

Banyak dari kita pasti mengetahui film bertema manusia laba-laba super ini. Trilogi Spider-Man kali ini merupakan film reboot yang kedua. Sebelumnya sudah ada versi Spider-Man Sam Raimi, The Amazing Spider-Man Marc Web, dan sekarang Spider-Man Jon Watts. Spider-Man: No Way Home menjadi film live action Spider-Man dengan skor Rotten Tomatoes tertinggi, yakni 94 persen. Di filmnya sekarang, sang karakter utama Peter Parker (Tom Holland) sedang mencari sebuah jalan keluar untuk masalah yang sedang menimpanya, ini membuat kehidupannya berubah 180 derajat.

Adegan pembuka film ini merupakan adegan lanjutan dari film sebelumnya yakni Spider-Man: Far From Home. Sosok dibalik topeng Spider-Man yaitu Peter sendiri diungkap di depan publik oleh Mysterio (Jake Gyllenhaal), sang villain, melalui TheDailyBugle.net yang merupakan sebuah media kontroversial dalam film ini. Tidak hanya itu, Mysterio juga membohongi publik bahwa Peter telah menyerangnya agar Peter bisa menjadi “The Next Iron Man”, bukan orang lain. Karenanya, dengan sekejap identitas Peter Parker terungkap.

Setelah kejadian itu, kehidupan Peter berubah drastis. Ia dicap sebagai “public enemy number one”. Ranah privasinya terusik oleh banyak orang. Reputasinya yang kian buruk turut berdampak kepada orang-orang terdekatnya, Michelle Jones (Zendaya) dan Ned Leeds (Jacob Batalon). Peter memutuskan untuk meminta bantuan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) untuk mengatasi masalah ini.

Dr. Strange pun mengabulkan permintaan Peter. Namun Peter membuat kegaduhan yang membuat entitas-entitas asing masuk ke dalam semesta Peter. Entitas-entitas asing ini adalah Doctor Octopus, Green Goblin, Sandman, Lizard, dan Electro.

Dari sini, tensi film mulai meningkat. Peter, MJ, Ned, dan Dr. Strange terlibat konflik yang cukup dramatis dalam misi mengembalikan entitas-entitas itu kembali ke asalnya. Di tengah upaya mengembalikan para entitas ke semesta asalnya, Green Goblin mengacau dan terjadi pertarungan yang berujung nahas bagi Aunt May (Marisa Tomei), ia tewas dalam pertarungan ini. Peter pun terguncang atas kepergian Aunt May. Namun terjadi sebuah kejadian yang mengejutkan, Peter Parker dari semesta lain (Tobey Maguire dan Andrew Garfield) ternyata juga tertarik ke semesta Peter Parker-nya Tom Holland berada. Peter yang lain bersama MJ dan Ned berusaha menguatkan kembali Peter Tom Holland, dan ikut membantu mengatasi keadaan yang sudah berantakan.

Setelah melakukan perlawanan, ketiga Peter berhasil mengembalikan keadaan walau Green Goblin lagi-lagi membuat kekacauan yang membuat semua entitas semesta yang mengenal Peter masuk ke semesta Peter Tom Holland. Kekacauan diakhiri oleh Peter Parker dan Dr. Strange dengan cara Peter Tom Holland merelakan keberadaannya dilupakan oleh semua orang termasuk orang-orang terdekat yang sangat dicintai oleh Peter, yakni MJ dan Ned.

Film ini memperlihatkan sebuah cerita yang benar-benar ditulis dengan sangat rapi dan kuat. Dengan banyaknya tokoh villain yang memiliki tujuannya masing-masing, serta sang hero yang digambarkan sebagai anak-anak yang ceroboh, film ini tetap memiliki arah cerita yang jelas tanpa meluas ke masing-masing villain. Membuat penontonnya tetap nyaman mengikuti konflik-konflik yang ada, dan memahami perasaan masing-masing tokoh.

Faktor lain yang membuat berkesan yakni kembalinya para aktor dari film-film sebelumnya dan tentunya kegeniusan penulis naskah dalam menempatkan segudang fan service yang bereferensi pada Spider-Man sebelumnya tanpa membuatnya terkesan memaksa. Penempatannya selalu bisa membuat kita tertawa, sedih, ter-“amaze”, serta membuat “punggung encok” karena histeris saat Peter Parker jadi tiga.

Film ini juga menyisipkan beberapa pesan, diantaranya adalah pendirian Peter dalam menegakkan moralitas dalam keadaan yang sulit. Ini cukup menjadi pelajaran kita pada kondisi dunia yang tidak stabil saat ini untuk tetap mengedepankan rasa moralitas. Kemudian perihal pengorbanan Peter diakhir cerita yang cukup menyesakkan, ini bisa menjadi pelajaran juga untuk remaja agar tidak jatuh terlalu lama ketika dihadapkan akan pilihan yang sulit. Semua pasti ada konsekuensinya, seperti kata Aunt May dan Uncle Ben “With great power comes great responsibility”, dan masih banyak lagi pesan tersirat dalam film ini.

Secara keseluruhan film ini sungguh hangat dan dekat bagi kita yang sedari dulu mengikuti film Spider-Man walau bisa dibilang memang terlalu banyak fan service di dalamnya. Akan tetapi, itu semua “sangat amat terpampang nyata", cukup untuk mengobati rasa rindu terhadap tokoh manusia laba-laba yang dulu menemani kita. Film ini layak menjadi hadiah untuk kita semua  karena berhasil menjalani tahun 2021 ini.

Penulis: Hawari Rahmadito
Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *