lpmindustria.com – Dalam penerapan dual system pada politeknik STMI Jakarta, mahasiswa memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan agar dapat melaksanakan prakerin. Selain itu, pihak kampus berharap mahasiswa dapat membantu seiring penerapan prakerin ini.
Berdasarkan perubahan peraturan Akademik, angkatan 2019 dan 2020 akan melaksanakan prakerin pada semester 6 dan 7. Untuk mengikuti prakerin terdapat persyaratan yang harus dipenuhi. “Persyaratannya sudah menempuh semua mata kuliah, tidak mempunyai nilai D lebih dari sepuluh SKS, dan tidak mempunyai nilai E hingga semester 5,” jelas Sonny Taufan selaku Pembantu Direktur (Pudir) I bagian Akademik. Ia pun melanjutkan jika angkatan 2018 ke bawah tidak ditentukan berdasarkan semester yang ditempuh, akan tetapi berdasarkan terpenuhinya seluruh mata kuliah .
Selanjutnya, ia menyampaikan jika kampus akan memberikan Buku Pedoman Prakerin untuk mempermudah dalam pelaksanaannya. “Buku pedoman tersebut berisi keseluruhan kegiatan prakerin. Setelah selesai prakerin, mahasiswa harus membuat laporan, namun belum di-share karena belum mendapat persetujuan dari semua Prodi,” ucap Sonny.
Selain persyaratan prakerin, beliau juga menjelaskan tahapan pelaksanaan prakerin. “Saat masuk semester 6, dia sudah pasti akan prakerin. Ketika meng-input Kartu Studi Sementara (KRS) akan ada pembekalan dari masing-masing Prodi,” jelas Sonny. Ia melanjutkan bahwa tempat prakerin akan dibagikan saat pembekalan tersebut. Jika mahasiswa yang bersangkutan tidak menerima industri yang diberikan, ia dapat mencari industrinya sendiri dengan syarat melapor ke pihak kampus.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan diberikan pembekalan oleh industri sebelum memasuki industri. Sambungnya, prakerin ini tidak lepas dari pengawasan kampus, dosen pembimbing dari kampus akan mengunjungi industri setiap sebulan atau dua bulan mahasiswa bekerja di industri.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi solusi terkait permasalahan yang dihadapi mahasiswanya. “Asumsinya, kalian masih kurang pengetahuannya, sehingga perlu diberi masukan-masukan dari kampus selama prakerin tersebut berjalan,” tutur Sonny. Usai enam bulan bekerja, ia turut menyampaikan bahwa mahasiswa akan membuat laporan sambil melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dari industri dan Politeknik STMI Jakarta.
Seiring berjalannya prakerin ini, Sonny mengharapkan agar mahasiswa membantu kampus untuk membuka jalan relasi dengan industri. “Kerja sama dengan industri itu kan sebenarnya tidak mudah ya. Kalau kita ada kenalan akan lebih mudah, jadi nanti kita datang ke sana kita silaturahmi,” ucap Sonny.
Sistem prakerin ini mendapat sambutan positif dari beberapa mahasiswa. “Menurut saya, itu bagus. Perubahan menjadi satu tahun ini dapat menjadi bekal untuk menambah pengalaman dan wawasan,” tutur Putu Ananta selaku Ketua Angkatan 2019. Ia pun mengharapkan bahwa prakerin ini dapat menambah relasi dan wawasan mahasiswa.
Sependapat dengan Putu, tanggapan positif lainnya juga diberikan oleh salah satu mahasiswa angkatan 2020. “PKL selama satu semester menjadi prakerin dua semester ini bagus karena bisa menambah pengalaman dan ilmu. Selain itu, skill juga lebih terasah karena di sana akan langsung praktik kerja sehingga ketika di dunia kerja nanti akan lebih terbiasa,” ucapnya.
Penulis: Bagus Nurcahyo
Editor: Ela Auliyana