Politeknik STMI Jakarta Mendapatkan Hibah Alat Industri dari Jepang

lpmindustria.com – Jepang memberikan sejumlah alat industri kepada Politeknik STMI Jakarta guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang berkompeten. Sebagai bentuk dukungan, Politeknik STMI Jakarta menyiapkan laboratorium dan ruang khusus untuk penempatannya.

Beberapa pekan lalu, Kementerian Perindustrian menyerahkan hibah berupa alat industri dari Jepang kepada Politeknik STMI Jakarta. Dikutip dari situs kemenperin.go.id,  Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan menyampaikan bahwa hal ini sebagai bukti realisasi kerjasama Indonesia-Jepang. “Tahun ini diikuti dengan pemberian hibah kepada Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0) yaitu dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop sebanyak lima puluh unit,” ungkapnya pada tanggal 27 Juli lalu.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh LPM Industria (7/8) bersama dengan Ahlan Ismono selaku Pembantu direktur (Pudir) II bidang Sarana, Prasarana, dan Keuangan, ia menyampaikan waktu kedatangan alat-alat tersebut. “Alat ini datang sekitar satu minggu sebelum peresmian dengan waktu datang komponen yang bertahap,” jelasnya. Pada laman resmi BPSDMI dituliskan bahwa telah dilakukan serah terima satu alat peraga bottle cap kepada Politeknik STMI Jakarta yang dilakukan bersamaan saat kegiatan Training for Trainers (ToT) LeMMI 4.0 Alat Peraga Bottle Cap. Berikutnya, Ahlan menjelaskan terkait penempatan alat ini. “Alat peraga saat ini telah ditempatkan di lantai tiga belakang gedung C Politeknik STMI Jakarta,” ucap Ahlan.

Tak lupa, Ahlan menuturkan terkait alat pendukung lainnya yang berbentuk server dan laptop belum sampai karena terkendala dalam hal pengirimannya. “Alat pendukungnya sudah ada. Namun dikarenakan adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pengiriman ditunda dan akan dikirim ketika keadaan sudah normal,” tutur Ahlan. Ia pun turut menyebutkan diantaranya terdapat sekitar 25-30 komputer pada paket tersebut.  

Dibalik pemberian hibah, Ahlan mengungkapkan bahwa cukup lama melakukan pengurusan proses hibah alat ini. “Perkiraan pengurusannya dimulai dari bulan April – Mei 2021 lalu,” tuturnya. Ahlan menjelaskan pengurusan proses hibah alat ini cukup memakan waktu lama dikarenakan pemberian hibahnya dari pemerintah, sehingga prosesnya tidak mudah dan perlu waktu yang lama. Namun, proses ini sudah sesuai dengan jadwal perencanaan dari tibanya alat pada bulan Juli sampai pelatihan yang dilakukan pada bulan Agustus.

Lebih lanjut terkait syarat penerimaan pun harus dipenuhi oleh pihak berkait atau penerimanya. Salah satunya yang menjadi syarat menurut Ahlan yaitu tersedianya beberapa ruangan, yaitu ruang alat peraga dan ruang laboratoriumnya. Setelah itu, ia menjelaskan ruangan tersebut penting untuk melakukan pelatihan Industri 4.0 di kampus serta untuk penempatan komputer bahkan server. Adapun ruangan yang dipergunakan memiliki standar ruangan yang disampaikan oleh Ahlan saat itu. “Ada listriknya serta dilengkapi dengan pendingin ruangan atau Air Conditioner dan lainnya menyesuaikan standarnya,” katanya.

Pemberian hibah ini tak lepas dari alasan positif pemerintahan Jepang dalam mendukung roda industri otomotif. Kembali mengutip dari laman resmi BPSDMI, Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menyampaikan hal ini sebagai komitmen Jepang. “Pemerintah Jepang terus berkomitmen dukung penuh Kemenperin dalam mengembangan Sumber Daya Manusia pada sektor Industri Otomotif,” sebutnya dalam kegiatan Training for Trainers (ToT) LeMMI 4.0 Alat Peraga Bottle Cap. Alasan lainnya pun disampaikan oleh Ahlan. “Hibah ini diberikan kepada unit pendidikan menyesuaikan dengan kompetensinya, seperti halnya Politeknik STMI Jakarta konsentrasinya di bidang otomotif,” jelasnya.

Selain itu, banyaknya kendaraan bermerek Jepang yang masuk ke Indonesia, menurut Ahlan, menjadi dasar yang kuat untuk memelihara pelanggannya dalam meningkatkan hubungan kerjasamanya. “Sekitar sembilan puluh persen kendaraan merek jepang dijual di Indonesia, sehingga menjadi kewajiban jepang memberikan kepedulian yang tinggi kepada kita,” tutup Ahlan. Tidak hanya itu, dilansir dari laman kemlu.go.id disebutkan bahwa pemberian hibat alat industri yang dilengkapi dengan aplikasi simulator ini guna mendukung pembelajaraan Digital Engineering dari Pemerintah Jepang kepada Politeknik STMI Jakarta.  

Penulis : Hanny Kurnia Putri
Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *