lpmindustria.com – Sebanyak dua belas armada ambulans dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bersiaga untuk menangani korban dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Gedung MPR/ DPR RI, Senayan.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/ DPR RI. Aksi tersebut telah berlangsung selama dua hari sejak Senin (23/9). Sebanyak dua belas armada dan tiga puluh enam petugas ambulans diluncurkan ke tempat aksi berlangsung. Setiap armada ambulans dilengkapi oleh tiga petugas. “Di depan ada dua, di tengah ada dua, sama disini ada enam. Ditambah di tempat polisi satu dan ada satu relawan juga,” ujar Bangun, koordinator ambulans dalam aksi tersebut.
Ambulans yang dikirim oleh LBH ini telah diluncurkan sejak aksi demonstrasi di hari pertama. Para petugas ditugaskan mulai pukul 10.00 hingga 24.00 WIB atau sampai mahasiswa selesai melakukan aksi demonstrasi dan tidak ada mahasiswa lagi di lokasi unjuk rasa. Ambulans yang digunakan dalam aksi ini adalah ambulans berjenis advance. “Ambulans advance ini sudah dilengkapi dengan monitor dan empat buah oksigen,” ucap Agung, salah satu petugas ambulans.
Perlengkapan dan obat-obatan yang disediakan oleh ambulans ini hanya untuk penanganan pertama saja, misalnya obat maag dan oksigen. Penanganan dilakukan di dua titik lokasi unjuk rasa, yaitu di depan gedung MPR/DPR RI dan dibawah flyover Slipi. Untuk korban yang tidak dapat ditangani di lapangan akan dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo. “Penanganan dirujuk ke Mintoharjo. Tapi kalau masih bisa disini, ya disini,” ucap Agung.
Kebanyakan korban yang ditangani oleh petugas ambulans adalah karena kelelahan, dehidrasi, dan juga penyakit bawaan korban yang kambuh. Adanya mobil dan petugas ambulans dinilai sangat membantu oleh para korban aksi unjuk rasa. “Saya sudah ikut demonstrasi dari jam sepuluh pagi. Tadi saya dari ambulans karena dehidrasi. Menurut saya, sangat membantu,” tutur Athia, salah satu mahasiswa yang menjadi korban dari aksi unjuk rasa.
Artha Julia