Efektivitas Vaksin Lama Melawan Varian Virus Baru

lpmindustria.com – Belum rampung masalah vaksinasi di Indonesia, mutasi terbaru virus ini telah sampai di Indonesia. Hal ini menyebabkan efektivitas vaksin menjadi tanda tanya besar bagi kalangan masyarakat.

Pada tanggal 2 Maret lalu terdapat laporan adanya kasus mutasi (baca: perubahan yang terjadi pada bahan genetik dengan taraf tingkat gen maupun taraf kromosom atau molekul) virus Corona B.1.1.7 di Indonesia. Melansir dari web sahabatnegeriku.kemenkes.go.id, temuan tersebut merupakan hasil temuan dari 462 sampel yang diperiksa. Sebelumnya, mutasi virus Corona B.1.1.7 pertama kali diumumkan di Inggris pada bulan Desember 2020.

Siti Nadia Tarmizi selaku juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI juga mengatakan, “Virus Corona adalah tipe virus ribonucleic acid (RNA) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan virus tersebut berkemampuan untuk bertahan hidup.” Selain itu di laman cdc.gov, Center of Disease Control and Preverention (CDC) menyebutkan bahwa virus ini terus bermutasi secara reguler. Sejauh ini, mereka pun telah mengeklaim bahwa mutasi B.1.1.7 ini hanya meningkatkan tingkat penularan sekitar 50%. Namun, varian virus Corona ini belum terbukti berpengaruh terhadap tingkat keparahannya.

Tak hanya itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat ini juga menyebutkan bahwa mutasi baru virus Corona B.1.1.7 ini hanya memiliki kemungkinan kecil untuk dapat memengaruhi efektivitas vaksin yang selama ini dikembangkan. Hal ini juga dijelaskan oleh Nadia pada laman  sehatnegriku.kemenkes.go.id. “Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus, sehingga tidak akan memengaruhi kekebalan kelompok,” ujarnya.

Selain itu, vaksin yang selama ini dibuat juga pastinya telah memperhatikan beragam aspek secara luas terlebih dahulu, sehingga tidak mungkin untuk tidak efektif sama sekali dalam melawan mutasi baru ini. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube BNPB Indonesia. “Pada prinsipnya, perkembangan vaksin dilihat dari respons imun yang luas serta mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel. Dengan demikian tidak mungkin mutasi pada virus membuat vaksin tidak efektif sama sekali,” ungkapnya.

Kemudian untuk vaksin Sinovac sendiri diklaim masih efektif dalam melawan mutasi baru ini. Hal ini disampaikan oleh Dimas Covas selaku Kepala Pusat Biomedis Butantan di Sao Paulo, Brasil melalui laman reuters.com. "Kami telah menguji vaksin ini di China terhadap varian baru Corona Inggris dan Afrika Selatan dengan hasil yang baik," tandasnya.

Penulis: Aldi Ihza Maula
Editor: Silvia Andini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *