Meningkatkan Ekonomi Digital melalui Presidensi G20 Indonesia

lpmindustria.com, – Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh di tahun ini. Indonesia menetapkan tiga topik utama yang dibahas dalam Presidensi G20 salah satunya Transformasi Ekonomi dan Digital.

Menurut laman bi.go.id, G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.

Dilansir dari laman Kementrian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Indonesia, Presidensi G20 2022 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

“Karena pertumbuhan ekonominya yang relatif tinggi maka momentum ini berguna untuk menjaga kawasan indo pasifik yang netral, dan momen ini adalah eranya untuk asia,”jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia bertema “Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?” secara virtual, di Jakarta Jumat (19/11).

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 berpeluang besar untuk memulihkan ekonomi di Indonesia. “Untuk Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah telah menetapkan tiga prioritas nasional yakni berkaitan dengan arsitektur kesehatan global yang lebih inklusif, transformasi digital khususnya di sektor ekonomi, dan yang ketiga terkait dengan transisi energi,” tegasnya pada siaran pers Kominfo Jumat (18/02).

Menkominfo menyatakan sektor ekonomi digital memiliki potensi besar untuk berkembang. Pada Tahun 2021, valuasi transaksi ekonomi digital Indonesia berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV) (baca: nilai ekonomi intenet) sebesar USD 70 Miliar atau setara dengan kenaikan 49% dibandingkan tahun 2020. "Sementara di tahun 2025, prognosis (baca: prediksi) ukuran dari ekonomi digital Indonesia diperkirakan sebesar USD 146 Miliar atau tingkat compound annual growth rate (baca: tingkat pertumbuhan tahunan majemuk) sebesar 20% dibanding tahun 2021. Sedangkan di tahun 2030, diperkirakan prognosis digital economy (baca: ekonomi digital) Indonesia mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan tahun 2025 sebesar sekitar USD 316 Miliar” ujarnya.

Dilansir dari laman Kementrian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Indonesia, Melalui rangkaian kegiatan Presidensi G20 2022 Indonesia yang mencapai 400 events, diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah di Indonesia. Diperkirakan estimasi manfaat ekonomi untuk Indonesia antara lain, akan meningkatkan PDB Nasional sebesar Rp7,4 Triliun, melibatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), serta menyerap tenaga kerja hingga 33.000 orang.

Presidensi G20 2022 Indonesia akan terus terbuka dan mendukung kerja sama dengan berbagai pihak, baik antar pemangku kepentingan dalam negeri maupun kerjasama dengan negara-negara G20 dan organisasi internasional untuk mengiplementasikan upaya transformasi ekonomi yang adaptif, responsif, dan inklusif.

Penulis : Rinaldi Oktarianda
Editor    : Rahma Dhini Nur Arifa

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *