Judul : Laila Majnun
Penulis : Nizami
Penerjemah : Dede Aditya Kaswar
Penyunting : Nazla Luthfiah
Penerbit : OASE Mata Air Makna
Cetakan : Cetakan X, Maret 2008
Tebal Buku : 255 Halaman
Novel percintaan karya Nizami yang berjudul Laila Majnun mengisahkan perjalanan cinta dua anak muda yang terkenal di Timur Tengah. Alkisah, Qais yang merupakan seorang murid tampan, tekun, cerdas, dan pandai menciptakan syair bertemu dengan gadis cantik bernama Laila, murid baru di kelasnya. Keduanya pun berkenalan dan bersahabat. Lambat laun, mereka pun saling jatuh cinta.
Sayangnya, perjalanan cinta mereka tak berjalan dengan mulus. Pasalnya, keluarga Laila melarang mereka bertemu untuk menghidari fitnah dan menjaga nama baik kabilahnya. Hal ini membuat Qaiz tidak bisa menahan hasratnya hingga membuatnya kehilangan akal dan pikirannya. Oleh sebab itu, ia diberi julukan Majnun yang berarti gila. Majnun mengasingkan dirinya, ia berjalan sendirian tanpa tujuan sambil menciptakan syair-syair untuk kekasihnya.
Majnun tinggal di sebuah gua bersama binatang-binatang buas. Mulutnya selalu memanggil nama Laila, tatapan matanya kosong, tubuh dan pakaiannya pun kotor seperti gelandangan. Tidak ada seorang pun yang mampu membujuknya untuk kembali ke kabilahnya, bahkan ayahnya pun tak didengarnya. Hingga timbul pertumpahan darah dari kedua belah pihak pun, hal itu tetaplah sia-sia.
Novel yang menjual lebih dari sepuluh ribu eksemplar ini memiliki nilai-nilai percintaan yang menarik. Novel ini mengajarkan bahwa cinta memang bagian terpenting bagi kehidupan, namun hal ini akan menjadi bahaya apabila tidak dapat dikendalikan. Selain itu, cinta yang tulus juga dapat dijadikan sebagai media untuk memperindah pribadi diri.
Tak hanya itu saja, syair indah yang diciptakan Majnun pun akan membuat pembaca terpanah. Novel ini pun layak dibaca oleh semua kalangan, terutama para pemuda dan pemudi yang sedang dilanda cinta. Novel ini juga memberikan inspirasi, kesan, dan pesan yang mengalir ke hati dan pikiran pembaca. Terlepas dari kelebihan tersebut, novel ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu penggunaan bahasa di dalam novel yang sulit dipahami oleh orang awam. Selain itu, novel ini juga dikemas dengan sampul yang kurang menarik.
Ela Auliyana