Selayaknya

Kepada sang penguasa kepalanya mendongak
Kepada sang pemangku jabatan tangannya menengadah
Kepada sang ilahi mulutnya tak henti merapal doa
Perihal kesengsaraan yang menimpa alam dunia
Perihal kemungkaran yang lalu lalang tiada jera
Yang tempo hari tak kunjung mereda

Di jalanan lepas pundaknya menopang cita cita
Di gang gang sempit lututnya tumpang tindih merangkak
Di kaki kaki langit sujudnya kian perkasa
Perihal kalimat kalimat katalis yang menjadi asa
Perihal kesamarataan yang tak ditegakkan segera
Berpangku tangan bukanlah sebuah cara

Kepada Yang Mahatahu segenap upayanya dipasrahkan
Meski lubuk hati tak bisa disembuhkan
Kepergian bumiputra sudah diikhlaskan
Meski perlakuan rendah yang didapatkan
Sedikit hal yang ia ingin wujudkan
Biar yang demikian tak lagi berulang

Izaz Ghozi Murtadho

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *