lpmindustria.com – Meningkatnya persaingan Global, membuat perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan keadaan pasar dan bersaing lebih kompetitif dalam menentukan strategi. Penggunaan analisis SWOT yang efektif dapat memegang peranan penting dalam menentukan strategi yang kompetitif.
Freddy Rangkuti menjelaskan pada bukunya Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Dalam buku yang sama, Freddy Rangurti juga menjelaskan bahwa penggunaan analisis SWOT yang paling sederhana yaitu, penyusunan strategi untuk mengalahkan musuh dalam setiap pertempuran (baca: persaingan). Namun, pada perkembangannya saat ini analisis SWOT tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran. Analisis SWOT kini banyak dipakai dalam penyusunan perencanaan strategis bisnis.
Penerapan analisis SWOT sendiri dilakukan dengan cara membandingkan antara faktor eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor internal yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness). “Melalui analisis SWOT, pengguna dapat melihat kekurangan atau kelebihan internal perusahaan. Selain itu pengguna juga bisa melihat kondisi sekeliling perusahaan kemudian menentukan peluang yang dapat diambil dan ancaman yang harus dihindari. Oleh karena itu, analisis SWOT digunakan untuk penyusunan strategi bagi perusahaan,” jelas Supriana selaku Service Managersalah satu Dealer Toyota.
Dalam melakukan analisis faktor internal, perusahaan dapat berkaca pada kondisi internalnya dan membandingkan dengan perusahaan yang sejenis atau yang terdekat tetapi tetap mempertimbangkannya dengan visi misi perusahaan. “Mungkin saat menilai internal ini, kita terkadang bingung sendiri. Disinilah perusahaan membutuhkan pembanding. Contohnya saat menganalisis strength atau kekuatan, dalam hal ini perusahaan bisa membandingkan kondisi internal dengan kondisi pesaing-pesaing di lingkungan sekitarnya. Kemudian dari sinilah dapat dilihat, sebenarnya pada posisi seperti ini perusahaan lemah atau tidak, kuat atau tidak,” ungkap Supriana.
Setelah menganalisis faktor internal, tahapan kedua yaitu menganalisis faktor eksternal. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di mana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan serta sosial budaya. “Dalam menganalisis eksternal biasanya memang menggunakan alat bantu analisis seperti PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, dan Hukum). Jadi dalam melakukan analisis SWOT bisa lebih mendetail,” tambah Supriana.
Pada implementasinya, analisis SWOT memang terlihat sederhana, tetapi banyak digunakan oleh perusahaan. Menurut Supriana, analisis SWOT sendiri diterapkan ketika perusahaan membuat perencanan. “Analisis SWOT sangat diterapkan di Dealer tempat saya bekerja. Ketika kami akan menghadapi suatu tantangan baru, atau menentukan kegiatan kedepannya, semua itu dapat digambarkan melalui analisis SWOT,” tutur Supriana.
Meskipun analisis SWOT terlihat sederhana namun apabila pengguna analisis SWOT salah dalam menentukan pembagian SWOT maka strategi yang akan dibuat juga akan salah dan akan berdampak kepada pelaksanaanya. “Ketika kita salah menganalisis SWOT ini, nanti efek ke belakangnya akan lama dan fatal. Misalnya kita membuat perencanaan SWOT untuk setahun, jadi ketika kita dalam satu dua bulan tidak sesuai, dengan kondisi yang kita rencanakan di awal, akan berat dilakukan ke belakangnya. Ketika kita salah dalam menentukan bagian mana dalam analisisnya, maka startegi yang kita buat juga akan salah.” tutup Supriana.
Krisdiastuti