lpmindustria.com – Pada tahun 2014, BRIN mengeluarkan aplikasi bernama Monmang untuk memonitor hutan mangrove. Aplikasi ini terus mengalami perkembangan dalam versinya, hingga saat ini sudah menggunakan versi v3.0.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan aplikasi yang dapat memonitor hutan mangrove yang bernama MonMang. Dilansir dari laman brin.go.id, Aplikasi Monitoring Mangrove (MonMang) merupakan aplikasi yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memonitor hutan mangrove yang dibangun berdasarkan data hasil riset yang telah dilakukan oleh beberapa institusi dari berbagai negara dan terus berlanjut hingga saat ini. Aplikasi ini menjadi salah satu yang mendapatkan pendanaan dari Archipelagic and Island State (AIS) Forum.
Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wayan Eka Dharmawan menyatakan awal mula aplikasi MonMang dibuat berawal dari permasalahan database terkait hutan mangrove. "Aplikasi ini sangat ramah dan mudah untuk digunakan namun untuk menggunakan aplikasi ini harus melalui pelatihan dan sertifikasi untuk menambahkan data pengawasan hutan mangrove ke database," jelasnya.
Dilansir dari antaranews.com, aplikasi ini dibuat sejak tahun 2014 dan memiliki fitur-fitur baru yang terus dikembangkan. Pada tahun 2020, MonMang menggunakan versi v1.0 dengan fitur informasi dasar untuk pemantauan hutan mangrove dan fitur identifikasi nilai tutupan tajuk yang kuat berdasarkan indeks Kesehatan mangrove (MHI) dan kuantifikasi ancaman.
Selanjutnya pada tahun 2021, Monmang mengembangkan versinya menjadi v2.0 dengan beberapa fitur tambahan. Pertama, fitur Automated Mangrove Species Identification untuk mengidentifikasi jenis mangrove. Kemudian terdapat fitur sebaran spasial dan temporal dari analisis MHI, stok karbon dan indeks vegetasi fungsional. Terakhir fitur Learning Center yang berisi edukasi pengenalan hutan mangrove. Hingga saat ini aplikasi MonMang masih dalam pengembangan menggunakan versi v3.0 dengan fitur tambahan basis data hutan mangrove.
Dilansir dari brin.go.id, pengguna aplikasi MonMang tidak hanya dari Indonesia saja tetapi juga dari beberapa negara, seperti Jerman, Jepang, UAE, dan masih banyak lagi. Target dari pengguna aplikasi ini tidak hanya periset, melainkan masyarakat yang tertarik akan kelestarian hutan mangrove dan mereka yang tertarik dengan sains. "Aplikasi ini tidak dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai institusi agar database dapat selalu diperbarui dan dapat digunakan sebagai media edukasi bagi siapapun," ungkap Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wayan Eka Dharmawan.
Penulis: Ela Auliyana
Editor: Az-zahra Nurwanda