Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia

lpmindustria.com – Saat ini, Indonesia tengah membuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik. Pabrik ini nantinya akan menjadi  pabrik pertama di dunia, karena dibangun mulai dari hulu sampai dengan hilir.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, salah satunya yaitu cadangan nikel. Adapun nikel ini termasuk bahan baku logam terbesar dalam pembuatan baterai listrik. Dilansir dari laman Kompas.com, Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir nikel terbesar  dunia yang menguasai 27 persen pasar global. Hal tersebut menjadi salah satu alasan para produsen mobil listrik ataupun produsen baterai melirik Indonesia untuk membuat pabriknya sendiri.

Sejak tanggal 18 Desember 2020 lalu, Indonesia telah menandatangani kesepakatan yang mencakup investasi di seluruh rantai pasok kendaraan listrik. Dilansir dari Kompas.com, Bahlil Lahadalia selaku Kepala Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) mengatakan bahwa pemerintah dan LG Group telah meneken nota kesepahaman (MOU) proyek investasi baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) senilai 9,8 miliar dollar AS atau Rp 142 triliun (kurs: Rp 14.500 per dolar AS).

Pembangunan pabrik baterai oleh Hyundai-LG ini akan menjadi yang pertama, terbesar, dan terintegrasi di dunia. "Pabrik baterai itu akan dibangun dari hulu sampai hilir yang mencangkup hingga proses packing baterai. Ini adalah perusahaan pertama di dunia yang terintegrasi, mulai dari proses pertama sampai dengan jadi baterai," jelas Bahlil yang dikutip dari laman cnbcindonesia.com.

Pabrik hilir proyek pengembangan industri baterai listrik ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.  Dilansir dari laman Viva.co.id, Bahlil mengatakan bahwa  lokasi di KIT Batang merupakan langkah tepat bagi investor karena pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan. Lalu, untuk lokasi pabrik hulu nantinya akan dibangun di Maluku Utara. "Lokasi pabrik untuk hulu di Maluku Utara yang akan dikerjakan Antam karena dia memiliki Izin Usaha Pertambangan," ujar Bahlil dikutip dari laman kumparan.com.

Selain itu, Bahlil menyebut bahwa proyek ini telah melibatkan para perusahaan BUMN untuk menjadi pelaksana kerja sama yang diperkirakan bisa dikerjakan pada bulan Februari 2021. "Februari sudah action tahap pertama," kata Bahlil pada laman Liputan6.com. Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga turut menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi dengan Tesla pada Februari 2021 untuk mengembangkan kerja sama pembangunan industri mobil listrik di Tanah Air. "Bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini," jelas Erick dikutip dari laman cnbcindonesia.com.

   Ida Amelia

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *