lpmindustria – Sebagai proyek pertamanya, tim Teaching Factory mencoba memproduksi Corona Finger untuk membantu pencegahan penularan virus Covid-19 di lingkungan kampus Politeknik STMI Jakarta. Rencananya, produk ini akan ditujukan untuk civitas akademika kampus, yaitu para dosen dan karyawan.
Di masa pandemi ini, beberapa dosen dari prodi Teknik Industri Otomotif (TIO) yang tergabung dalam tim Teaching Factory sedang berupaya memproduksi Corona Finger. Produk ini adalah alat bantu untuk meminimalisasi adanya sentuhan sehingga dapat menghindari pengguna dari penularan virus Corona. “Misalnya saat di lift, kita tidak perlu menyentuh tombolnya,” ujar Indra Yusuf selaku Ketua Teaching Factory.
Indra menyebutkan bahwa alat ini adalah salah satu produk pertama yang mulai dikerjakan oleh tim Teaching Factory. Ia pun melanjutkan bahwa produk ini akan dibuat dalam jumlah yang terbatas karena masih merupakan tahap perkenalan dan salah satu metode praktik mahasiswa. Selain itu, output yang dihasilkan pun masih akan digunakan oleh internal kampus, seperti dosen dan karyawan Politeknik STMI Jakarta.
Selanjutnya, alat bantu ini akan dibuat dengan menggunakan bahan baku yang cukup sederhana, yaitu aluminium dan karet agar tidak membebani pengguna saat dibawa. “Untuk bahan baku, ada aluminium dan karet. Bahan baku tersebut sudah disesuaikan agar bisa dibawa-bawa,” tambah Indra.
Nurbiyanto sebagai salah satu anggota bagian Produksi di Teaching Factory menjelaskan bahwa produksi Corona Finger diawali dengan menggambar desain produk menggunakan aplikasi Computer Aided Design and Manufacturing (CAD/ CAM). Lalu, dilakukan pengaturan jig agar dapat menggandakan produk secara akurat. Setelah jig diset dilakukan proses pembuatan produk, seperti pemotongan raw material dan pembentukan produk. Terakhir, produk ini akan memasuki tahap quality control.
Selanjutnya, apabila Corona Finger lolos pada tahap quality control, alat bantu tersebut sudah dapat digunakan. “Corona Finger bukanlah suatu mesin untuk bekerja melainkan hanyalah alat bantu sederhana yang tinggal dipakai di tangan saja,” ujar Indra.
Terkait dengan proses pembuatan produk ini, tim Teaching Factory telah melakukan persiapan untuk pembuatan Corona Finger. “Untuk kesiapan produk, material, desain, dan permesinan yang dibutuhkan telah siap dan tersedia. Jadi, kita tinggal melakukan proses produksi dalam waktu dekat,” kata Indra.
Lebih lanjut lagi, Indra dan Nurbiyanto menunturkan, belum ada kendala yang dihadapi oleh tim Teaching Factory selama proses persiapan ini. “Alhamdulilah, belum ada kendala untuk saat ini. Kita sudah membuat beberapa buah contoh. Untuk produksi masalnya, kita mulai tanggal 29 Juli 2020,” ujar Nurbiyanto.
Indra mengatakan bahwa belum dapat memastikan berapa waktu yang diperlukan agar Corona Finger selesai diproduksi. Namun, Nurbiyanto menyebutkan bahwa proses produksi ini tidak akan memakan waktu yang banyak, hanya sekitar satu minggu saja. Lalu, ia pun memastikan setelah proses produksi rampung dilakukan, produk pertama Teaching Factory ini akan bisa langsung digunakan.
Kevin Kahlil Akbar