lpmindustria.com – Politeknik STMI Jakarta rencananya akan membuka jurusan baru yaitu Teknik Rekayasa Otomotif pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2020
Sejak beralih dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) menjadi Politeknik STMI Jakarta pada tahun 2015, Politeknik STMI Jakarta masih belum mengeluarkan Program Studi (Prodi) baru. Sesuai yang tercantum pada website Politeknik STMI Jakarta terdapat lima prodi yaitu, Teknik Industri Otomotif (TIO), Teknik Kimia Polimer (TKP), Sistem Informasi Industri Otomotif (SIIO), Administrasi Bisnis Otomotif (ABO), dan Tenaga Penyuluhan Lapangan (TPL).
Saat ini, Politeknik STMI Jakarta ingin menambahkan jurusan baru yaitu Teknik Rekayasa Otomotif (TRO). Menurut Ridzky Kramanandita selaku Pembantu Direktur (Pudir I), TRO dirancang berdasarkan arahan dari pimpinan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mujiono. “Pak Mujiono memerintahkan setiap kampus dibawah kemenperin untuk membuat prodi baru dan membentuk Prodi untuk program S2,” ujar Ridzky.
Setelah difokuskan kepada industri otomotif pada 2015, Politeknik STMI Jakarta belum benar-benar memiliki prodi yang spesifik mengenai industri otomotif. “Setelah kita fokus ke industri otomotif, jurusan-jurusan yang sudah ada hanya jadi seperti warisan saja, maka dari itu kita rancang jurusan TRO ini,” ucap Rizdky. TRO sendiri menjadi jurusan yang dispesifikan kea rah otomotif. Hal senada diungkapkan oleh Rahmatullah, selaku Ketua Penyusun Prodi TRO bahwa, lulusan TRO akan diproyeksikan untuk bisa membuat mobil, karena kurikulumnya akan difokuskan pada mendesain, merancang, serta membuat mobil.
Prodi TRO saat ini, telah selesaikan semua administrasi untuk pengajuan prodi baru ke Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti). “Secara administrasi kita sudah selesai menyusunnya seperti Visi Misi, Kurikulum hingga capaian pembelajaran dari TRO,” jelas Rahmat. Hal senada juga disampaikan oleh Ridzky, “dari segi administrasi kita sudah ada semua, dosen-dosennya juga sudah kita siapkan dengan beberapa dosen praktisi industri yang telah mendapatkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)," jelasnya.
Ridzky juga menjelaskan bahwa TRO hanya tinggal menunggu turunnya izin operasional saja. “Sampai saat ini kita masih mengejar turunnya izin operasional saja,” ujar Ridzky. Ridzky juga menargetkan akan membuka satu kelas pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 setelah mendapatkan izin operasional. “Setelah ada izin operasional, kita akan lansung membuka penerimaan TRO mahasiswa baru untuk TRO”, tutup Rizdky.
Oktario Tommy Saputra