Nadia Ayulya, Wisudawati Terbaik yang Mewakili Prodi ABO

lpmindustria.com – Sebagai wisudawati terbaik mewakili prodinya, Nadya Ayulya memiliki pengalaman yang cukup banyak selama perkuliahan. Kesibukannya saat kuliah, tentu tidak menghalanginya untuk mendapat IPK yang tinggi.

Politeknik STMI Jakarta telah menyelenggarakan acara Wisuda Tahun 2022 pada awal desember di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Wisuda tersebut dihadiri oleh para wisudawan/i, orang tua, dan seluruh tamu undangan baik dari luar maupun dari Lingkungan Kementerian Perindustrian. Dalam acara ini, terdapat juga pemberian penghargaan kepada beberapa wisudawan/i terbaik yang mewakili masing-masing prodi.

Nadia Ayulya yang kerap dipanggil Nadia merupakan wisudawati terbaik yang mewakili prodi Administrasi Bisnis Otomotif. Ia berasal dari kelas ABO 1 Angkatan 2018. Dalam wawancara bersama LPM Industria, sebagai lulusan terbaik yang mewakilan prodinya ia mendapat IPK yang cukup tinggi, yaitu 3,92.

Menjadi lulusan terbaik, tentunya bukan hal yang mudah. Nadia perlu melewati suka dan duka selama perkuliahan. Ia merasakan perkuliahan offline dan online yang disebabkan oleh pandemi kala itu. Selama perkuliahan offline saat semester 1 hingga 3, Nadia mengaku senang sebab dapat merasakan dunia perkuliahan secara langsung dan bertemu dengan teman-temannya.

“Senang bisa jadi mahasiswa yang merasakan dunia perkuliahan secara langsung dan bisa main bareng sama temen-temen. Kemudian juga bisa komunikasi langsung dengan dosen kayak berdebat gimana selayaknya sebagai mahasiswa, karena memang kita bukan siswa lagi,” ungkap Nadia saat wawancara bersama LPM Industria.

Nadia juga merasakan duka saat dirinya menjalani perkuliahan offline, yaitu jarak rumahnya yang cukup jauh dari kampus sehingga menghabiskan waktu yang cukup banyak diperjalanan. “Jarak dari rumah ke kampus itu sekitar 41 Km dan selama kuliah selalu pulang-pergi, Jakarta-Tanggerang. Dan membutuhkan waktu perjalanan selama 1,5 jam, bahkan bisa sampai 3 jam apabila macet. Jadi Lelah diperjalanan karena jarak yang jauh,” jelas Nadia

Kemudian dikarenakan adanya pandemi, membuat Nadia juga merasakan kuliah secara online. Selama perkuliahan online ia merasa lebih santai menjalaninya, terutama saat ujian yang kebanyakan dosen memperbolehkan open book. Namun ia juga merasakan duka sebab tidak bertemu dengan teman-teman dan tidak dapat berdiskusi langsung dengan dosen.

Selama berkuliah di STMI, Nadia pernah mengikuti berbagai organisasi mulai dari Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis Otomotif (HIMABO), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Industria) hingga Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI). Selain itu, Nadia juga aktif mengikuti Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) dan menjabat sebagai Biro Hukum.

Tidak hanya aktif berorganisasi di kampus, Nadia juga mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus. Pengalaman yang ia dapatkan cukup banyak mulai dari menjabat sebagai divisi acara, kepala divisi ide kreatif, hingga menjadi seorang MC.

Memiliki kegiatan yang cukup padat, mengharuskan Nadia mengatur waktunya dengan baik. Ia memanajemen waktunya dengan menentukan skala prioritas yang akan dikerjakan. Kemudian ia juga berprinsip untuk mengerjakan tugas segera mungkin, mendengarkan dosen dan tidak lupa membuat catatan agar mudah mengingatnya kembali.

“Cara mengatur waktu adalah dengan menentukan skala prioritas. Misalnya antara kuliah dan organisasi, karena kuliah merupakan yang paling penting maka harus memprioritaskan urusan kuliah terlebih dahulu. Jadi segera mungkin menyelesaikan tugas kuliah terlebih dahulu juga,” jelasnya.

Selama perkuliahan Nadia juga mengaku pernah mengalami kesulitan, seperti kurang memahami tugas yang diberikan dosen. Namun ia memiliki solusi untuk mengatasi kesulitannya. Salah satunya dengan menanyakan langsung ke dosen mengenai apa yang tidak dimengerti. Kemudian juga bertanya kepada teman yang lebih memahami materinya.

Memahami karakteristik dosen juga menjadi tantangan baginya, sebab setiap dosen tentunya memiliki karakteristik yang berbeda. “Mungkin memahami karakteristik dosen juga jadi tantangan sih. Jadi kita harus bisa gitu mempelajari karakteristik dosen. Ada beberapa dosen yang kurang dipahami karakteristiknya gitu,” ungkap Nadia.

Sebagai lulusan terbaik, Nadia menyarankan untuk selalu mendengarkan materi yang diajarkan oleh dosen karena itu merupakan kesempatan mendapatkan ilmu. Kemudian perlunya untuk menentukan skala prioritas, terutama saat mengerjakan tugas.

Menurut Aldi, teman sekelas Nadia mengatakan bahwa Nadia memang tipe orang yang fokus untuk belajar. Ia orang yang baik dan mau untuk membantu teman-temannya dalam belajar. “Nadia itu selama kuliah, tipe orang yang memang fokus buat belajar. Walaupun rumahnya jauh tapi dia hampir gapernah gamasuk kuliah. Ga cuma fokus di pelajaran doang, orangnya juga asik dan humble,” ungkap Aldi selaku teman sekelas Nadia.

Aldi juga mengaku senang bahwa temannya bisa menjadi lulusan terbaik yang mewakili prodinya. “Tentunya senang dan bangga, terlebih lagi saat melihat ia bisa naik podium dan pidato. Terlihat keren,” ucapnya. Kemudian Aldi juga berharap Nadia dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi, semakin membanggakan kedua orangtuanya dan sukses kedepannya dengan terwujud semua cita-citanya.

Harapan Nadia sendiri kedepannya untuk STMI adalah pada materi perkuliahan alangkah baiknya diperbanyak lagi praktiknya. Hal ini dimaksudkan agar saat prakerin nanti sudah mengenal dunia kerja. Misalnya, diselenggarakannya simulasi prakerin atau mendatangkan alumni-alumni yang sudah pernah prakerin untuk berbagi pengalamannya selama prakerin.

Penulis: Az-zahra Nurwanda

Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *