lpmindustria.com – Dalam rangka menerapkan Dual System, Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Polimer (TKP) membuat sistem baru untuk mahasiswa TKP angkatan 2016. Mahasiswa TKP 2016 akan belajar di industri selama tiga bulan dan tiga bulan kemudian kembali untuk menyelesaikan perkuliahan.
Sistem baru yang dibuat oleh Prodi TKP mulai diterapkan kepada mahasiswa TKP angkatan 2016. Fitria selaku Sekretaris Prodi TKP mengatakan bahwa mahasiswa TKP angkatan 2016 akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan di industri. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini setelah melaksanakan PKL, mahasiswa TKP 2016 akan langsung kembali ke kampus untuk meneruskan studinya. “Dikarenakan masih menyisakan sekitar tiga mata kuliah yang belum diambil di semester tujuh maka, kami dari prodi menetapkan kebijakan baru yang kami sebut sistem blok,” ujar Fitria.
Sistem blok tersebut adalah sistem yang mengharuskan mahasiswa untuk mengambil PKL terlebih dahulu jika sudah memenuhi syarat. Setelah selesai PKL, mahasiswa akan kembali ke kampus untuk belajar dengan waktu yang lebih padat dari kuliah pada umumnya. “Secara sistem kita tetap melaksanakan 16 kali tatap muka, hanya saja waktunya dipadatkan karena waktu yang tersisa kurang lebih tiga bulan untuk melaksanakan perkuliahan,” ungkap Fitria. Fitria juga menambahkan, sistem blok tersebut hampir sama seperti perkuliahan pada Semester Pendek (SP).
Pada mahasiswa TKP angkatan 2017 dan 2018 sistem tersebut akan berbeda. Mahasiswa TKP angkatan 2017 akan melakukan PKL di semester yang sama dengan mahasiswa TKP angkatan 2016 yakni pada awal semester tujuh. Namun mahasiswa TKP angkatan 2017 diproyeksikan untuk PKL selama enam bulan. “Jadi untuk mahasiswa TKP angkatan 2017 akan kita coba untuk melakukan praktik sekitar enam bulan di industry. Oleh karena itu, kami usahakan mahasiswa TKP angkatan 2017 tidak memiliki mata kuliah lagi pada semester tujuh agar bisa fokus untuk PKL,” jelas Fitria. Sedangkan untuk mahasiswa TKP angkatan 2018 Fitria menjelaskan, mereka akan menerapkan Dual System. Sistem tersebut akan membuat mahasiswa angkatan 2018 belajar selama lima semester di kampus dan PKL selama dua semester. Selanjutnya pada semester akhir akan melakukan penelitian dan tugas akhir. “Jadi untuk menuju ke dual system ini kita perlu langkah tahap demi tahap. Mulai dari mahasiswa PKL tiga bulan, enam bulan hingga tujuan akhirnya kita prodi TKP bisa menerapkan dual system,” tambah Fitria.
Menanggapi sistem blok tersebut, salah satu mahasiswi TKP angkatan 2016 Nurbaety mengaku sedikit kecewa dengan sistem yang ada. Nurbaety menjelaskan bahwa, untuk pengajuan tempat PKL mahasiswa tidak diperbolehkan untuk mengajukan proposal PKL kepada lebih dari satu industri. “Hal yang sedikit menyulitkan untuk sistem ini adalah pengajuan PKL yang tidak boleh ke banyak industri. Jadi, sebelum industri tersebut memberikan jawaban menerima atau tidak, mahasiswa hanya bisa menunggu dan waktu tunggunya cukup lama bisa satu sampai dua bulan,” jelas Nurbaety.
Nurbaety yang baru memulai PKL dipertengahan Agustus ini merasa bahwa, sistem tersebut terkesan terlalu terburu-buru. Nurbaety mengatakan, apabila prodi memang mau mahasiswanya untuk PKL secepatnya, seharusnya prodi memfasilitasi tempat PKL untuk mahasiswa. “Mencari tempat PKL itu cukup sulit dan dipersulit lagi oleh sistem pengajuannya. Jadi, saya berharap prodi bisa memfasilitasi tempat PKL di masa yang akan datang untuk membantu mahasiswa juga,” harap Nurbaety.
Oktario Tommy Saputra