lpmindustria.com – Mahasiswa tingkat akhir di Politeknik STMI Jakarta sekaligus seorang atlet olahraga yaitu Taufan berhasil mendapatkan medali emas di ajang PON XX. Banyak proses yang perlu ia lalui hingga akhirnya dapat bertanding di PON XX.
Taufan Abdillah Jabbar merupakan mahasiswa Politeknik STMI Jakarta jurusan Administrasi Bisnis Otomotif angkatan 2017 yang mendapatkan medali emas di ajang olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada pekan lalu dengan cabang olahraga bola tangan. Taufan dan tim-nya memenangkan pertandingan melawan tim dari Jawa Barat dengan skor akhir 534.
Perlu waktu selama sekitar tiga tahun sampai ia dapat mengikuti ajang PON XX ini. "pada akhir bulan Oktober 2018, kita melakukan pra-PON. Dari 34 provinsi diseleksi mengerucut menjadi lima provinsi untuk berangkat ke Papua. Lalu, ada tuan rumah satu jadi total yang bertanding yaitu enam daerah," jelas Taufan kepada LPM Industria (18/10).
Sebelum berangkat ke Papua, ia dan tim dikarantina selama dua bulan "Terhitung dari bulan Agustus-September, melakukan persiapan selama karantina di asrama UNJ lalu berangkat pada tanggal 6 Oktober,” tuturnya.
Taufan sendiri sudah menekuni olahraga bola tangan sejak duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia pun sudah beberapa kali mengikuti beberapa perlombaan seperti lomba antar-SMA, kejuaraan nasional (kejurnas) usia 19 tahun, dan tim nasional (timnas) U-19.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang perlu menyusun Tugas Akhir (TA), Taufan mengatakan waktu kuliahnya tidak terganggu meskipun adanya latihan untuk PON ini. "Setiap kuliah selalu diselingi antara jam 9-4 jadi saya pindah-pindah kelas tidak tetap di satu kelas. Setiap program studi ganti-ganti kelas," terangnya.
Walaupun begitu, Ia mengakui bahwa terdapat kendala yang harus dihadapi. "Ada kendala, dalam membagi waktu dan kita juga butuh istirahat karna setelah jam 12 siang kita harus tidur guna mengisi energi untuk latihan pada malam hari. Jadi bagi waktu istirahatnya susah," ujarnya.
Namun kendala tersebut dapat teratasi olehnya melalui diskusi dan dari pihak Program Studi (Prodi) pun memberi kemudahan. “Saya sering melakukan diskusi dengan teman-teman seangkatan dalam menyelesaikan Tugas Akhir. Selain itu, selama dua tahun terakhir dibantu dari pihak Prodi seperti Pak Yulius, Bu Angel, dan Pak Fitrah jadi waktu kuliah saya menyesuaikan waktu latihan saya,” jelas Taufan.
Aldania Angger mahasiswa jurusan ABO sekaligus teman dekat Taufan sejak duduk di bangku SMA merasa bangga atas pencapaiannya teman dekatnya ini. “Saya bangga, dia juga sejak kuliah kegiatannya selesai kuliah langsung latihan terus begitu. Jadi seimbang lah dengan usahanya dia,” tuturnya. Selain itu, Alda juga mengatakan bahwa Taufan termasuk mahasiswa yang pintar, aktif dikelas, serta sering berdiskusi dengan teman-temannya mengenai perkuliahannya.
Yulius Jatmiko selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) ABO sekaligus dosen wali dari Taufan mengatakan bahwa ia bangga karena mahasiswanya dapat memenangkan perlombaan di ajang PON XX ini. “Tentunya saya bangga karna sejauh saya mengenal Taufan ia bisa membagi waktu dengan kuliah. Sempat ada beberapa kali izin karna ada kejuaraan, namun dia konsekuen untuk menyelesaikan kuliah dan juga tetap menjalankan tugasnya sebagai atlet,” tutur Yulius.
Yulius mengatakan bahwa Taufan dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan cepat dan dapat mengikuti seminar sidang sebelum ia berangkat ke Papua. Bahkan saat sudah sampai di Papua, ia tetap mengikuti Yudisium walaupun tidak membawa pakaian yang sudah disyaratkan untuk yudisium. “Namun, saya memaklumi hal tersebut,” katanya.
Selain itu, Yulius mengatakan bahwa Taufan adalah orang yang bertanggung jawab. “Satu hal yang kita dapat ambil dari sisi positifnya Taufan adalah dia bertanggung jawab terhadap kuliah dan tugasnya sebagai atlet,” tuturnya.
Yulius berharap Bagi mahasiswa yang memiliki prestasi di luar atau memiliki kesibukan lain dapat melakukan hal yang sama. “Jadi harus seimbang, sehingga nama Politeknik STMI Jakarta dan nama dia secara pribadi juga bagus. Tugas belajar tetap yang utama dan tugas-tugas yang lain juga penting jadi harus berjalan dengan baik keduanya. Jadi, silakan berprestasi sebanyak-banyaknya namun tetap harus menjaga nilai akademisnya untuk tetap bagus karna keduanya sangat penting,” ucapnya.
Penulis: Ela Auliyana
Editor: Artha Julia