lpmindustria.com – Tak terasa, masa jabatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik STMI Jakarta periode 2018-2019 akan segera berakhir. Selama satu periode ini, banyak program kerja yang sudah terlaksana dan ada pula program kerja yang belum terlaksana karena `beberapa kendala.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi. BEM mempunyai Presiden Mahasiswa (Presma) sebagai pemimpin yang dibantu oleh kementerian-kementerian untuk menjalankan kabinet dalam satu periode kepemimpinannya. BEM periode ini memiliki dua jenis program kerja, yaitu bersifat eventual dan non-eventual yang dimiliki oleh setiap kementeriannya. “Program kerja eventual di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ada banyak. Contohnya, Kaderisasi Kepemimpinan Muda (KKM), Ngobrol Pintar (Ngopi), duduk bareng sama pihak kampus, dan lain-lain. Kalau program kerja non-eventual-nya, kita mengomunikasikan beasiswa dari Ika Alumni dan aspirasi-aspirasi dari mahasiswa yang nantinya kita tanggulangi,” ucap Hasabi Muntasir Rahmatullah selaku Presma Politeknik STMI Jakarta.
Berbeda dengan Kemendagri, program kerja eventual milik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) adalah melakukan studi banding dengan Politeknik lain yang juga di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia dan Goes to School. Sedangkan program kerja non-eventual, Kemenlu mendukung kegiatan persiapan Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK) dari Forum Olahraga Mahasiswa (FORM) Politeknik STMI Jakarta, berpartisipasi dalam acara Festival Seni Nusantara yang diadakan oleh Forum Kreativitas Seni Mahasiswa (FKSM) Politeknik STMI Jakarta, mengikuti rapat aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia (FMKI) serta mengikuti demonstrasi yang bersifat urgensi ketika keadaan negara sedang tidak baik.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) juga memiliki program kerja, yaitu pembuatan konten di tanggal-tanggal penting, Mari Belajar (Marbel) untuk memberikan edukasi otomotif untuk BEM, pengenalan sosial, persiapan seratus hari kerja, dan kegiatan lainnya yang bersifat informatif. Program kerja yang dijalankan Kementrian Sosial adalah kegiatan yang bersifat sosial, seperti membantu Desa Binaan yang diadakan oleh Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) Politeknik STMI Jakarta, membuat video sosial, membuat STMI Peduli bersama Korps Sukarela (KSR) dan Himpunan Pencinta Alam (HPA) Tradyakala Politeknik STMI Jakarta. “Untuk kementerian yang lain lebih ke arah geraknya dan kewajiban dari masing-masing kementerian di kabinet BEM Politeknik STMI Jakarta,” jelas Hasabi.
Selama hampir satu priodenya, BEM Politeknik STMI Jakarta juga mempunyai program kerja yang belum terlaksana, yaitu Dies Natalis Politeknik STMI Jakarta. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. “Pertama, persiapan yang kurang dan jadwalnya yang bentrok dengan acara wisuda kemarin. Kedua, ketika sudah ditanggalkan kedua kalinya, pihak kampus tidak bisa karena Pak Direktur sedang dinas dan lain sebagainya. Disini, kita harus menunggu respon dari pihak kampus juga karena ini bukan hanya acara mahasiswa saja,” kata Hasabi.
Dalam menjalankan tugasnya, pastinya BEM Politeknik STMI Jakarta mempunyai kendala yang harus dihadapi. Kendala dari BEM Politeknik STMI Jakarta terjadi saat pergantian Sumber Daya Manusia (SDM) internal BEM. “Terjadi kendala untuk pengoptimalan SDM, karena sempat terjadi transisi dari angkatan 2015 ke angkatan selanjutnya. Disini, saya mencoba menangani itu bersama orang-orang atau tim-tim yang ada,” jelas Hasabi.
Tanggapan mahasiswa mengenai kinerja BEM periode ini beragam. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar, sebanyak 22 dari 31 responden mengatakan tidak merasakan kinerja BEM periode 2018-2019. “Saya tidak merasakan kinerja BEM karena kurang tahu juga program kerja BEM itu sendiri,” ucap salah satu mahasiwa independen angkatan 2017 yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurut Chandra, salah satu mahasiswa Politeknik STMI Jakarta sekaligus pengurus dari Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia Polimer (IMTEK), kinerja BEM periode ini lebih dirasakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) dari pada mahasiswa independen Politeknik STMI Jakarta. “Menurut saya, kinerja BEM sekarang dibanding dengan periode sebelumnya memang agak sedikit menurun, tetapi kita juga harus mengapresiasi karena BEM sudah berusaha terkait permasalahan dana DIPA dan melaksanakan rapat Rancangan Anggaran Biaya (RAB),” ucap Chandra.
Muthia Zahra