Adopsi Tren Fashion 90 Pada Anak Muda

lpmindustria.com – Gaya fashion era sekarang yang mengadopsi era tahun 1980 dan 1990-an di kalangan anak muda menjadi semakin berkembang seiring dengan berkembanganya zaman yang menjadikan anak muda era sekarang lebih kreatif dan berkarakter.

Susi, seorang lulusan Sekolah Tinggi fashion di Indonesia menjelaskan arti fashion yang identik dengan cara seseorang bergaya dalam trend berpakaian  yang mengutamakan kenyamanan berbusana sebagai bentuk daya tarik terhadap orang lain.Sementara menurut Rahmat Agung seorang pengusaha di Wich Clothes, berpendapat bahwa fashion berarti gaya berpakaian seseorang dalam berpenampilan dengan tujuan untuk mencerminkan karakter atau jati diri seseorang ketika berpakaian.“Berpakaian atau ber-fashion itu penting dan bermanfaat, karena itu dapat menunjukkan penampilan seseorang sebenarnya yang disesuaikan dengan tempatnya agar enak dilihat dan tidak salah penempatan dalam berpakaian.”ungkap Susi.Pendapat lain disampaikan Rahmat Agung  “Fashion bagi seseorang itu penting, karena itu menunjukkan siapa dirinya, agar lebih berkarakter, tidak monoton, dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi yang ada”.

Menurut Susi, seseorang yang ber-fashion dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, sosial media yang semakin berkembang dan keadaan lingkungan sekitar mencangkup tempat kerja atau pergaulan.Kondisi ini dapat dilihat dari model gaya  fashion era sekarang yang mengadopsi era tahun 1980 dan 1990-an di kalangan anak muda. Adanya perpaduan cara berpakaian yang kerap sekali dikombinasikan seperti,  jaket atau kaos dengan celana gantung, dan kemeja flanel, karena terbilang simpel dan nyaman sehingga, menjadi daya tarik anak muda era sekarang. “Dalam ber-fashion selain dipengaruhi oleh sosial media, dapat dipengaruhi juga oleh media massa seperti, tren anak muda yang berkarakter dan kreatif dalam berpakaian yang disesuaikan dengan budaya bangsa kita Indonesia.Salah satu contohnya seperti, pakaian yang simpel dan klasik,” jawab Rahmat Agung.

“Jika dikaitkan dari sisi positif fashion sekarang merupakan rancangan pakaian zaman orang tua tahun 1990 yang didaur ulang dengan kreasi zaman sekarang, sehingga lebih simpel dan mudah didapat dari orang tua kita,” kata Susi. Di sisi lain, Rahmat Agung mengutarakan “Sisi positif  fashion lebih kreatif dan berkarakter. Namun, tidak sampai ketinggalan zaman”.

Di balik itu Susi dan Rahmat Agung berpendapat sama bahwa, tidak ada dampak negatif mengenai fashion, sebab dalam ber-fashion tergantung pola pikir setiap orang, yang terpenting bahwa tiap orang dapat menempatkan dirinya dalam berpakaian sesuai situasi dan kondisi lingkungannya. 

Penulis : Jemmy Prasetyo

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *