lpmindustria.com – Metode hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah. Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan sebagai tempat penanaman. Selain perawatannya yang mudah, metode ini dapat menghasilkan keuntungan lainnya.
Dikutip dari jurnal berjudul “Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik”, hidroponik merupakan aktivitas yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sejalan dengan kutipan tersebut, seorang penggiat hidroponik di daerah Bekasi menjelaskan mengenai pengertian hidroponik. “Metode ini merupakan penanaman dengan media air sebagai tempat tumbuhnya tanaman,” jelas penggiat tersebut.
Dalam jurnal yang ditulis oleh Ida Syamsu, seorang dosen Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Tulungagung, tersebut menjelaskan bahwa jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk berdiri tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya steril atau bebas dari unsur hara, sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan melalui pipa atau disiramkan secara manual. Lalu, media penanaman dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolite, atau hanya air.
Penggiat tersebut pun menjelaskan bahwa metode penanaman hidroponik ini lebih murah dan ramah lingkungan, “Saya memilih metode penanaman ini karena biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan untuk membeli pupuk. Selain itu juga, pupuk dapat mencemari air pada saat proses penyerapan,” jelasnya.
Dalam jurnal yang ditulis Ida juga dijelaskan mengenai kelebihan dari metode hidroponik yaitu dapat menghemat penggunaan lahan karena kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipat gandakan. Terkendalinya kebutuhan nutrien (baca: gizi) pada tanaman di dalam rumah kaca, sehingga terjaminnya mutu produk seperti jenis dan kualitas tanaman. Dan tidak bergantung pada musim atau waktu tanam dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan konsumen dan pasar.
Selain itu juga terdapat kelebihan lainnya yang disebutkan oleh penggiat. “Sebelumnya, saya tertarik karena hobi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah. Namun, saya melihat ada potensi bisnis yang menjanjikan dalam hal ini hingga menjadi seperti sekarang,” jelas penggiat tersebut.
Penggiat tersebut pun juga menambahkan kalau dia juga memiliki sedikit kendala yaitu saat ingin meningkatkan jumlah panen dan jangkauan pasar karena lahan yang terbatas untuk memperluas kebun dan meletakan hasil panen. “Kalau ingin panen banyak, memang jelas kita membutuhkan lahan. Media tanam bisa bertingkat namun saat itu saya belum merasa cukup untuk mencapai target yang saya harapkan,” tambahnya.
Dalam jurnalnya, Ida menyebutkan beberapa tumbuhan yang bisa ditanam dengan metode hidroponik, yaitu beberapa jenis bunga-bungaan yaitu flamingo flower, kembang sepatu, dan jenis kaktus pipih. Selain itu juga ada beberapa jenis semak hias, tumbuhan perdu, buah, dan sayuran. Lalu penggiat hidroponik pun memiliki beberapa tumbuhan di kebunnya. ”Paling banyak pakchoy, sawi, bawang daun, dan banyak lainnya,” sebutnya.
Penggiat pun sedikit menjelaskan mengenai perawatan dari tumbuhan hidroponik. Hal pertama yang harus dipahami adalah penggantian air dari metode ini memiliki dua cara perawatan berdasarkan umur dari tumbuhan. “Untuk tanaman yang masih baru, penggantian air dilakukan sekitar dua minggu. Apabila sudah mendekati masa panen dapat dilakukan sehari atau dua hari dengan air mengalir,” ungkapnya.
Lalu, beliau juga menambahkan mengenai perawatan agar tumbuhan hidroponik di kebunnya tidak diserang hama. “Di sini, kita menciptakan ekosistem sendiri agar tidak terlalu berlebihan juga. Jadi akan dipasang jaring di sekeliling kebun, dengan begitu kita dapat mengontrol ekosistem tersebut agar terkendali dan mendapatkan hasil semaksimal mungkin,” jelasnya.
Penulis: Nurdianti Utami
Editor: Kevin Kahlil Akbar