Resmi, Polisi Menghentikan Penyelidikan Kasus Kematian Satu Keluarga Kalideres

lpmindustria.com – Berbagai teori telah ditimbulkan oleh masyarakat hingga dugaan perampokan terhadap kasus keluarga kalideres. Kini polisi secara resmi menghentikan penyidikan dan menyatakan tidak ada unsur kriminal dalam kasus tersebut.

Sejak terungkapnya kematian satu keluarga di daerah Kalideres, Jakarta Barat, membuat warga Ibu Kota heboh. Pasalnya, kasus ini memuat sejumlah spekulasi yang beragam mulai dari perampokan, penganut sekte sesat, dan dugaan lainnya.

Dilansir dari antaranews.com, Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkapkan salah satu korban tidak bernyawa sejak 13 Mei 2022. Hal ini didapat ketika salah seorang saksi dari pegawai Koperasi Simpan Pinjam datang kerumah tersebut. Bau busuk yang menyengat tercium olehnya saat hendak bertemu dengan pemilik rumah. Pegawai tersebut akhirnya menyalakan senter ponselnya dan mengetahui bahwa korban Reni Margareta sudah menjadi mayat. Meskipun sudah mengetahui, pegawai tersebut tidak langsung melaporkan kepada pihak berwajib atas keinginan orang dirumah itu, yaitu Budiyanto yang kini juga sebagai korban.

Kejadian yang telah mengguncang suasana warga sekitar serta masyarakat Indonesia, pada akhirnya diberhentikan penyelidikannya oleh kepolisian. Dilansir dari antaranews.com, Penyidik Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa tidak ada tindak pidana dalam kasus kematian satu keluarga tersebut.

“Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang tersebut,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. Hengki juga menyatakan tidak ada indikasi bunuh diri seperti teori-teori di luar sana. Kesimpulan ini juga didukung dari pendapat tim forensik, psikolog, dan ahli sosiologi agama. Atas kesimpulan tersebut, Polisi akhirnya menghentikan penyelidikannya.

Dilansir dari antaranews.com, tim forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Bhayangkara menyatakan satu keluarga tersebut meninggal karena sakit. “Dengan jelas dan yakin kami dapat nyatakan penyebab kematian Bapak Rudiyanto adalah penyakit pada saluran cerna dan Ibu Reni adalah kelainan pada payudara,” ucap dr. Asri M Pralebda dari ahli forensik.

Selain itu kematian dua lainnya, yakni Budiyanto karena serangan jantung dan Dian karena gangguan pernapasan yang disertai penyakit pernapasan. Setelah pemeriksaan yang cukup memakan waktu dengan total 28 saksi yang diperiksa oleh penyidik, serta dugaan-dugaan terkait aksi perampokan atau kelaparan,  akhirnya secara resmi pihak kepolisian menghentikan penyidikan dan menyatakan satu keluarga tersebut meninggal karena sakit yang dialami.

Penulis: Lingga Ikhtiar

Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *