Tank Boat Antasena, Ciptaan Anak Bangsa Hadir Menjaga Perairan Indonesia

lpmindustria.com – Industri pertahanan Indonesia semakin menunjukkan kebolehannya dengan membuat tank boat Antasena. Tank ciptaan anak bangsa ini dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih hingga diklaim sebagai tank boat pertama di dunia.

Tank boat (baca: kapal tank) Antasena merupakan program dari himpunan beberapa pengusaha industri pertahanan, yaitu PT Len Industri (Persero), PT Lundin Industry Invest, PT Hariff Daya Tunggal Engineering, dengan PT Pindad (Persero) sebagai lead integrator (baca: pemandu utama). Dilansir dari laman len.co.id, Antasena adalah tank kapal pertama di dunia. Tank ini nantinya akan difungsikan untuk operasi dan penjagaan di rawa, laut, sungai, dan pantai (ralasuntai).

Pada keterangan yang tertulis di laman web bumn.co.id, tank boat Antasena dilengkapi dengan senjata utama Remoted Controlled Weapon Station (RCWS) kanon kaliber 30 mm dan dua senapan mesin 12,7 mm. Tidak hanya itu, tank ini memiliki radio LenHDR100-V dan LenMDR50-V serta Intercom LenCavysys yang merupakan buatan anak bangsa. "Pengujian komunikasi radio digunakan pada jarak kira-kira 70 km dari tank boat ke pos penembakan di Gunnary Firing Range (GFR), Paiton. Kalau LenCavysys digunakan untuk komunikasi internal awak kapal dan penumpang,” ujar Linus Andor Mulana Sijabat, selaku Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri.

Hernawan Kurniansyah, Ketua Tim Alat Komunikasi (Alkom) Antasena PT Len Industri menambahkan bahwa pengujian internal radio LenHDR100-V dari Banyuwangi ke Bandung berjalan dengan baik. “Jangkauan yang dapat ditempuh oleh Radio HF bisa mencapai ratusan kilometer apabila kondisi cuaca bagus,” lanjutnya. Dalam laman milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga dijelaskan bahwa Antasena memiliki panjang 18 m dan dapat beroperasi di perairan dangkal 90 cm hingga perairan laut dalam. Fungsi ini dinilai sangat cocok dengan geografis Indonesia yang didominasi perairan.

Dikutip dari laman milik PT. Len Industri (Persero), Antasena dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru.  Lalu, tank boat ini juga memiliki daya jelajah hingga 600 nutical mile (baca: mil laut). Selain itu, tank boat Antasena ini terbuat dari komposit dengan platform Kapal Katamaran (double hull) atau dua badan kembar yang sejajar. Antasena dibekali dengan mesin diesel buatan perusahaan otomotif asal Jerman, Maschinenfabrik Augsburg-Nürnberg (MAN). Dengan mesin tersebut, kecepatan maksimumnya mencapai 40 knot (satuan kecepatan di laut) yang diklaim sebagai kecepatan tercepat.

Kendaraan tempur karya anak bangsa satu ini, kini tengah menjalani rangkaian pengujian performa dari Antasena. Tank boat ini telah sukses menjalani serangkaian tes yang diawali dengan sea trial (baca: uji coba berlayar) dari Dermaga Banyuwangi ke Perairan Paiton, Jawa Timur. Kemudian dilakukan firing test (baca: uji coba penembakan) dengan menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Paiton.

Adapun tes tersebut turut disaksikan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (Dirjen Pothan Kemhan), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dadang Hendrayudha, Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Ditjen Pothan, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Sri Yanto, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero) Ade Bagdja, serta didampingi oleh Direktur Konsorsium lainnya. Setelah kegiatan penembakan, tank boat melanjutkan kegiatan sea trial dengan kembali ke dermaga Banyuwangi pada Sabtu, 22 Mei 2021. Dengan demikian, total jarak tempuh yang dilalui pada kegiatan ini yaitu 170 nautical mile.

Penulis: Aldi Ihza Maula
Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *