Pantaskah Media Sosial Institusi Pendidikan Membuat Konten Pargoy?

lpmindustria.com – Di era digital yang serba cepat ini, sosial media menjadi primadona bagi banyak orang, termasuk institusi pendidikan. Baru-baru ini, video pargoy dari akun Instagram @stmijakarta menarik perhatian publik dan menuai berbagai kritik. Hal ini memicu perbincangan hangat mengenai peran dan tanggung jawab institusi pendidikan dalam bermedia sosial.

Institusi pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk generasi yang cerdas, berilmu, dan berwawasan luas. Mereka tidak hanya menjadi pemegang pengetahuan, tetapi juga agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan kompleks di era globalisasi ini. Berdasarkan pada UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam menunjang sistem pendidikan saat ini, teknologi menjadi media yang paling berpengaruh dalam sektor pendidikan. Salah satu contoh dari kemajuan teknologi adalah adanya sosial media. Salah satunya dijenjang perguruan tinggi. Di Indonesia peran sosial media untuk menarik minat masyarakat terhadap perguruan tinggi mengalami peningkatan secara kuantitatif dari tahun ke tahun sehingga menciptakan persaingan yang ketat dalam meraih atensi mahasiswa untuk mendaftar ke perguruan tinggi.

Namun, perkembangan teknologi juga tidak selalu memberikan dampak positif salah satunya adalah konten pargoy yang ada di sosial media. Konten pargoy dapat diartikan sebagai sebuah video menampilkan orang yang sedang berjoget diiringi irama musik energik. Konten yang seharusnya dibuat sebagai hiburan di sosial media pribadi tidak semestinya untuk ditampilkan di dalam sosial media institusi perguruan tinggi.

Sebaiknya sosial media institusi perguruan tinggi memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Konten yang dibuat pada sosial media Politeknik STMI Jakarta sangat kontradiktif dengan mutu pendidikan. Dalam sebuah unggahan di platform sosial media, Instagram @stmijakarta menampilkan sebuah video mahasiswa melakukan pargoy.

Unggahan tersebut mendapat banyak komentar berupa kritikan dari civitas academica kampus. Beberapa berpendapat bahwa tidak semestinya institusi pendidikan mengunggah bahkan membuat konten seperti itu. “Sekarang STMI pake ide konten standar tiktok kah?” salah satu komentar dari @wicky_war pada unggahan video di instagram @stmijakarta.

Komentar tersebut adalah bentuk respon kekecewaan karena unggahan tersebut tidak mencerminkan nilai dari suatu institusi pendidikan. “Jujur gw sebagai alumni SIIO malu banget liat beginian, menurut kalian dengan konten joget begini orang pinter yang mau serius kuliah akan memilih STMI? Orang tua mereka liat ini apa yakin mau masuk STMI?…” komentar dari @jquery_66.

Salah satu komentar mengusulkan ide konten yang lebih menarik dibanding dengan konten yang di unggah. “Yaa boleh sih ikutin trend tapi agak disesuaikan sesuai prodi misal the unique thing as anak TIO, SIIO, TKP, ABO, TRO kan bisa lebih menambah wawasan calon mahasiswa” komentar dari @aduxts_.

Diharapkan kritik ini dapat memacu konten kreator Instagram @stmijakarta untuk membuat konten yang lebih mengedukasi dan berbobot. Namun, jika dilihat dari konten berupa foto-foto di feeds Instagram @stmijakarta, sudah banyak konten edukasi seperti tips dan trik dalam perkuliahan, tips belajar untuk mahasiswa, dan sebagainya. Konten tersebut diharapkan dapat diperbanyak dalam bentuk video agar hal ini tidak terjadi lagi.

Melihat komentar seperti ini, menurut teman-teman mahasiswa, konten seperti apa yang seharusnya diunggah pada sosial media sebuah institusi pendidikan, khususnya Politeknik STMI Jakarta? Semoga konten selanjutnya dari media sosial Politeknik STMI Jakarta dapat menggambarkan mutu pendidikan yang baik serta mendapatkan respon yang positif.     

Penulis : Muhammad Fathur A.
Editor : Lifa Ansyaresti

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *