Pencapaian Akreditasi Unggul Teknik Kimia Polimer sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan

lpmindustria.com – Perbaikan dan inovasi yang terus dilakukan oleh Prodi Teknik Kimia Polimer (TKP) sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Politeknik STMI Jakarta telah berhasil mencapai Akreditasi Unggul. Pencapaian ini memberikan dampak positif dan meningkatkan motivasi seluruh civitas academica di kampus.

Teknik Kimia Polimer adalah salah satu program studi yang ada di Politeknik STMI Jakarta, Kementerian Perindustrian RI. Pada mulanya program studi ini bernama Teknik Kimia Industri (TKI), namun dikarenakan kebutuhan industri yang semakin berkembang, pada tahun 2015 diubah menjadi Teknik Kimia Polimer (TKP) dengan gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T). TKP mempelajari rekayasa perencanaan produk-produk polimer sehingga menghasilkan nilai ekonomis khususnya dalam Industri Otomotif yang sesuai dengan kejuruan otomotif pada Politeknik STMI Jakarta.

Sejak awal berdirinya Prodi TKP ditahun 2015 perbaikan dan inovasi terus dilakukan sebagai upaya dari peningkatan mutu pendidikan dan bentuk keseriusan dalam menjalankan visi dan misi. Seiring berjalannya waktu, peningkatan dan perbaikan yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian Prodi TKP yang sebelumnya memiliki akreditasi Baik Sekali menjadi Unggul. Banyak proses dan tantangan yang harus dilewati untuk mencapai Unggul. Melalui wawancara bersama Kepala Program Studi TKP, Fitria menjelaskan.

“Jadi awalnya dan prosesnya itu tidak instan, kenapa bisa unggul? Tentu ada standar-standar SN-DIKTI yang terdiri dari kriteria dan elemen penilaian dari perguruan tinggi. Pencapaian TKP menjadi unggul memberikan dampak yang sangat besar, selain pengakuan resmi terhadap kualitas pendidikan yang baik oleh institusi atau program studi, akreditasi unggul juga membantu meningkatkan daya saing di pasar pendidikan. Jadi secara gampangnya  Institusi dengan akreditasi yang unggul membuat daya tarik bagi calon mahasiswa yang akan mendaftar” Ujar Fitria.

Tentu saja proses TKP menjadi unggul itu tidak mudah, ada perencanaan dan pelaksanaan yang harus dijalankan. Penilaian akreditasi dilakukan secara uji tuntas dan komprehensif yang mencakup elemen pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, dan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan pendidikan tinggi yang diukur melalui kinerja mutu (performance).

Penilaian pemenuhan terhadap SN-Dikti dan peraturan perundang-undangan yang relevan yang untuk selanjutnya disebut sebagai syarat perlu terakreditasi, yaitu kecukupan dosen perguruan tinggi, rasio jumlah dosen tidak tetap terhadap dosen tetap di perguruan tinggi, dan keberadaan, efektifitas dan konsistensi pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Setelah TKP mendapatkan akreditasi yang unggul tentu saja memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh civitas academica kampus terutama pada Prodi TKP sendiri. Melalui wawancara bersama Sonny, selaku Plt. Pudir 1 bidang Akademik Politeknik STMI Jakarta, menjelaskan

“Manfaat yang bisa dirasakan seperti peningkatan kualitas dan membuat kita lebih percaya diri untuk perform di dunia kerja, karena sudah mendapatkan Akreditasi Unggul tentu saja membuat kita sejajar dengan universitas-universitas ternama yang biaya kuliahnya jauh lebih terjangkau STMI dibandingkan dengan  universitas-universitas ternama dengan akreditasi yang sama” ujar Sonny.

Dengan pencapaian dari Akreditasi Unggul memberikan semangat dan motivasi untuk selalu menjadi lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Prodi TKP. Peran dari seluruh civitas academica sangat diperlukan untuk selalu menjaga mutu pendidikan. Oleh karena itu, muncul harapan-harapan dari mahasiswa Prodi TKP untuk terus melakukan peningkatan mutu pendidikan.                     

“Harapan dari akreditasi yang unggul ini TKP bisa lebih maju dan mampu mempertahankan akreditasinya, untuk fasilitas pendukung memiliki ruangan dan mesin-mesin pengujian yang lengkap untuk menunjang penelitian mahasiswa, dan butuh perluasan untuk laboratorium operasi teknik kimia, karena terlalu sempit” ujar Wafi salah satu mahasiswa.

Penulis: Muhammad Fathur Achsan
Editor: Nayla Auliya Andhini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *