Penyelenggaraan PMB Politeknik STMI Jakarta di Empat Kota Besar Indonesia

lpmindustria.com – Penambahan kuantitas pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di tahun 2020 merupakan cara untuk meningkatkan kualitas Politeknik STMI Jakarta. Salah satu caranya adalah pengadaan PMB di empat kota besar Indonesia, yaitu Padang, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta

Penyelenggaraan PMB di empat kota besar Indonesia merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh Politeknik STMI Jakarta pada tahun 2020. “Menurut Eko Santoso selaku kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Politeknik STMI bukan hanya milik Jabodetabek saja melainkan milik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tahun ini diadakan PMB di empat kota besar,” ujar Sonny Taufan selaku ketua PMB 2020. Program ini merupakan arahan langsung dari pimpinan kampus dan telah memiliki tim khusus. “Pengarah dalam tim ini adalah Pak Mustofa, Pak Immanuel sebagai penanggung jawab, dan saya sebagai ketua,” kata Sonny. 

Sonny mengatakan, PMB di luar kota Jakarta dilakukan untuk memperkenalkan Politeknik STMI Jakarta kepada masyarakat Indonesia. Hal ini juga dipaparkan oleh Febyan D. Pramanta selaku Sekretaris PMB 2020. “Kalau pendaftar lebih banyak kemungkinan input yang kita ambil bisa lebih baik kualitasnya. Jadi, kita harus meningkatkan animo masyarakat dengan pelaksanaan PMB di luar kota,” jelas Febyan. Febyan mengatakan, kuota yang akan diterima dari setiap kota fleksibel jumlahnya tergantung dari hasil tesnya.  

Selanjutnya, penyeleksian di luar kota ini merupakan tanggung jawab panitia PMB dan dosen perwakilan program studi (Prodi). “Panitia PMB bertanggung jawab untuk memastikan soal ujian tidak bocor, sedangkan dosen perwakilan prodi mewawancarai calon mahasiswa baru,” tutur Sonny. Ia juga menjelaskan, banyaknya orang yang akan dikirimkan ke setiap kota hanya dua sampai tiga orang, tergantung anggarannya. Seleksi ini akan diselenggarakan di gedung lembaga atau instansi naungan Kementrian Perindustrian (Kemenperin) untuk meminimalisasi anggaran.

Sementara itu, tidak ada perbedaan yang mencolok antara seleksi di luar kota dengan di Jakarta, perbedaannya hanya pada tempat saja. “Prinsip, tanggal pelaksanaan, dan biaya tetap sama. Biaya pendaftaran mengikuti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yaitu sebesar Rp150.000. Namun, harga ini belum pasti karena suatu waktu bisa saja berubah karena yang menetapkan adalah negara,” ujar Sonny. 

Febyan menyampaikan bahwa syarat yang diberlakukan oleh Politeknik STMI Jakarta pada PMB luar kota ini hanya kuota minimum sebanyak lima puluh orang saja. Syarat kuota tersebut sangat menentukan terselenggaranya PMB di luar kota. Hal terkait penetapan kuota ini dibenarkan oleh Sonny. “Apabila jumlahnya mendekati dari kuota yang ditentukan akan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh pimpinan. Namun, jika hanya terdapat tiga puluh orang, itu sangat sulit,” tutur Sonny. Dengan itu, Febyan menuturkan, pendaftar yang berada di sekitar kota yang telah ditentukan akan diarahkan ke kota terdekat dengan menginformasikannya melalui Whatsapp, e-mail, telepon, serta web.

Sonny mengatakan, pendaftar awalnya akan mendaftar untuk ujian di Politeknik STMI Jakarta. Selanjutnya, peserta akan diinformasikan terkait waktu dan tempat ujian saat pendaftar dari kota tersebut telah mencapai lima puluh orang. Keputusan penyelenggaraan akan mempertimbangkan segala hal yang disampaikan dalam rapat. “Untuk membuat keputusan, tim harus melakukan evaluasi terlebih dahulu di minggu ketiga bulan Maret dengan melihat datanya terlebih dahulu,” tutur Febian.

Sonny mengatakan bahwa keputusan tersebut akan disampaikan pada hari penutupan pendaftaran PMB disetiap gelombangnya.

Penyelenggaran PMB hanya akan diadakan di empat kota besar tersebut, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan kota lain juga. “Tidak menutup kemungkinan akan diselenggarakan selain di kota-kota tersebut. Hal yang terpenting adalah kuota yang ditetapkan tercukupi,” ungkap Sonny. Selain itu, Febyan menambahkan, tersedianya tempat di bawah naungan Kemenperin di kota tersebut menjadi salah satu pertimbangan juga.

Hanny Kurnia Putri

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *