Politeknik STMI Jakarta Menuju WBK dan WBBM

lpmindustria.com – Politeknik STMI Jakarta saat ini sedang menggencarkan persiapan menuju WBK dan WBBM. Persiapan ini dimulai sejak tahun 2018 untuk meraih predikat WBK dan WBBM yang akan berdampak besar bagi Politeknik STMI kedepannya.

Dilansir dari laman peraturan.bpk.go.id, Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Adapun Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) merupakan predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, serta khusus untuk WBBM terdapat penguatan kualitas pelayanan publik.

Politeknik STMI Jakarta dikabarkan sedang melakukan persiapan menuju WBK dan WBBM. Hal tersebut disampaikan dalam kesempatan wawancara bersama Handoko Purwojatmiko selaku Ketua Zona Integritas Politeknik STMI Jakarta Tahun 2023. Beliau mengatakan bahwa persiapan tersebut dilakukan pada beberapa area perubahan yang menjadi kriteria penilaian untuk mendapatkan predikat WBK dan WBBM.

Area perubahan tersebut terbagi menjadi 6 area yang terdiri dari, Area 1 untuk Manajemen Perubahan, Area 2 untuk Penataan Tatalaksana, Area 3 untuk Penataan Manajemen SDM, Area untuk 4 Penguatan Akuntabilitas, Area 5 untuk Penguatan Pengawasan, dan Area 6 untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Persiapan menuju WBK dan WBBM ini sudah berlangsung sejak tahun 2018. Hal tersebut disampaikan oleh Irma Agustiningsih selaku penanggung jawab Area 6 dan telah terlibat di Zona Integritas sejak tahun 2018. Beliau mengatakan bahwa terdapat banyak kriteria yang perlu dipersiapkan agar sesuai dengan persyaratan WBK.

“Melakukan perubahan ini tidak mudah, kita sudah mulai sejak 2018 dan saya selalu di bagian pelayanan publik. Di tahun 2020 kita sudah sampai presentasi, tetapi tidak dikunjungi. Di tahun 2022 kita di kunjungi, tetapi belum lolos,” ungkapnya.

Lucyana Tresia selaku penanggung jawab Zona Integritas Politeknik STMI Jakarta Tahun 2023 yang berada di Area 5 mengatakan bahwa persyaratan dalam mengikuti predikat WBK dan WBBM ini cukup banyak. “Untuk mengikuti penilaian predikat WBK dan WBBM, Indeks Kepuasan Masyarakat harus berada di angka minimal 3,4 dan Indeks Persepsi Korupsi minimal 3,6. Saat ini IKM kita 3,78 dan IPK 3,86. Selain itu, syaratnya harus di ekspos di media sosial dan website. Itu tanda kita melakukan pelayanan dengan baik dan transparan di segala sosial media STMI, hal itu sudah dicantumkan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kemudian dapat melihat langsung dari hasil website,” jelasnya.

Bahkan, belum lama ini proses penilaian mengenai ZI, WBK, dan WBBM Politeknik STMI telah diadakan, yaitu pada 19 Mei 2023. Untuk progres saat ini STMI masih terus melakukan pembangunan serta melengkapi dokumen yang dibutuhkan hingga 31 Mei 2023. Melalui itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengeluarkan surat keputusan untuk lanjut ke tahap berikutnya.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Politeknik STMI dalam rangka menuju WBK dan WBBM adalah lebih mensosialisasikan mengenai WBK dan WBBM ke seluruh civitas akademika kampus. Selain itu, Irma selaku penanggung jawab Area 6 mengatakan bahwa Politeknik STMI akan terus melakukan inovasi kedepannya terutama dalam hal pelayanan publik, seperti pengadaan lobby dan lift baru di kampus.

Dengan adanya predikat WBK dan WBBM ini akan ada banyak dampak yang bisa dirasakan. Menurut Lucyana, dampak yang bisa dirasakan mulai dari kemudahan pelayanan hingga percepatan dalam melakukan pembangunan.

“Jika mendapat WBK, pemerintah akan percaya sehingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempercayakan anggaran kepada kita. Tentunya berefek bagi mahasiswa karena orientasinya melayani. Tentunya mulai dari biaya serta fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa akan terpenuhi, selanjutnya akan berpengaruh pada akreditasi yang baik,” tambah Irma.

Penulis : Assya Ummu Habibah

Editor : Nayla Auliya Andhini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *