Jalur STMI Karir : Mahasiswa yang Diterima Tidak Bisa Mundur

lpmindustria.com – Beberapa mahasiswa ingin mundur setelah diterima PRAKERIN melalui STMI Karir dengan alasan apapun. Namun, hal tersebut tidak diperbolehkan karena akan mempengaruhi beberapa hal.

Mahasiswa yang diterima PRAKERIN melalui STMI Karir tidak diperbolehkan untuk mengundurkan diri. Dari sisi kampus, Pengunduran diri dapat merusak hubungan kerja sama antara STMI dengan perusahaan mitra. Sementara itu dari sisi perusahaan, mereka akan mencari mitra lain yang siap bekerja sama, karena umumnya industri membutuhkan tenaga kerja siap pakai agar tidak perlu biaya tambahan untuk melakukan training, serta mahasiswa yang telah magang memiliki nilai plus karena kompetensinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Namun, mahasiswa yang mencari tempat PRAKERIN secara mandiri dibebaskan untuk mengundurkan diri. Hanya saja ada beberapa hal yang tidak bisa dikontrol oleh kampus, seperti kurikulum. Jika mahasiswa diberikan job desk di luar kompetensinya, pihak kampus akan memberikan masukan kepada perusahaan. Namun, jika perusahaan menolak maka kampus tidak bisa berbuat lebih karena mereka tidak terikat dalam kerja sama. Hal ini juga dapat berimbas kepada mahasiswa, karena ketidaksesuaian antara pekerjaan dan kompetensi yang dimilikinya, mahasiswa kesulitan dalam menyusun laporan PRAKERIN ataupun tugas akhir.

Hal tersebut menjadi salah satu tantangan dalam penyaluran PRAKERIN. Beberapa alasan yang sering muncul jika mahasiswa mengundurkan diri adalah faktor keluarga, lokasi terlalu jauh, dan kendala finansial. Selain itu, mahasiswa juga mengundurkan diri karena kurangnya teman yang dikenal di tempat PRAKERIN. Tantangan lainnya adalah lambatnya respons dari beberapa perusahaan dan perubahan kebutuhan tenaga magang. Misalnya, awalnya perusahaan meminta lima orang, tetapi yang diterima hanya dua orang, sehingga beberapa mahasiswa harus dialihkan ke perusahaan lain. 

Dimajukannya pelaksanaan PRAKERIN juga menjadi tantangan. Sebelumnya, PRAKERIN dimulai pada Maret atau April. Namun, pada tahun 2025 PRAKERIN dimulai sejak Februari. Perubahan ini berdampak pada kuota PRAKERIN karena beberapa mahasiswa masih menjalani PRAKERIN. Sementara itu, mahasiswa yang akan menjalani PRAKERIN sudah siap masuk. Hal ini menjadi suatu beban bagi perusahaan, namun dengan banyaknya perusahaan yang bermitra, STMI dapat mengatasi tantangan tersebut.

Penulis : Nandra Ayu Saputri
Editor : Muhammad Nur Ikhsan

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *