lpmindustria.com – Politeknik STMI Jakarta menjadi kampus vokasional yang berfokus pada industri otomotif serta memiliki kurikulum dualsystem yang mengutamakan praktikum dibandingkan teori. Kampus Kemenperin tersebut pun turut mendapat respon positif dari para alumni.
Mengambil keputusan untuk memilih tempat kuliah tentu bukan hal yang mudah. Dilansir dari indonesiabaik.id, terkadang, salah satu alasan bagi calon mahasiswa dan mahasiswi dalam memilih kampus (perguruan tinggi) dan program studi saat kuliah adalah karena mengikuti trend atau bahkan mengikuti pilihan teman. Selain itu, tak jarang ditemui ada mahasiswa/mahasiswi yang kuliahnya terputus di tengah jalan (tidak sampai lulus) dengan salah satu alasannya adalah akibat salah memilih kampus atau salah memilih jurusan.
Perguruan tinggi pun ada banyak jenisnya mulai dari Universitas, Politeknik, Akademi, hingga Institut. Untuk itu, perlu dicermati terlebih dahulu informasi-informasi mengenai kampus yang dituju. Informasi yang perlu diperhatikan mulai dari sarana dan prasarana kampus, biaya perkuliahan, hingga kerjasama dengan dunia industri.
Politeknik STMI Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada dibawah Kementerian Perindustrian RI yang berfokus di bidang Industri Otomotif. Melalui wawancara bersama Sonny Taufan selaku Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), beliau menjelaskan secara umum bahwa terdapat perbedaan utama antara Politeknik dengan Universitas. "Politeknik adalah pendidikan yang bersifat vokasi, bersifat kejuruan, dan bersifat teknis. Sementara universitas lebih berorientasi pada akademik,“ Jelasnya.
Kemudian beliau melanjutkan, sesuai dengan programnya, yaitu Vokasi (D-4), Politeknik STMI Jakarta sendiri memiliki fokus yang spesifik pada industri otomotif baik di sektor manufaktur maupun jasa. Selain itu, jenjang pendidikan yang diterapkan adalah Sarjana Terapan yang lulusannya akan memiliki gelar S.Tr. T (bidang teknik), S.Tr. Ab (bidang administrasi bisnis), dan S. Tr. Kom (bidang sistem informasi). Saat ini, Politeknik STMI juga memiliki kurikulum dualsystem (sistem ganda), yaitu lima semester di kampus, dua semester di industri, dan satu semester tugas akhir. Hal ini diterapkan agar para mahasiswa nantinya dapat memiliki pengalaman langsung bekerja di industri sehingga ketika lulus, mahasiswa siap untuk bekerja
“Skema yang diterapkan di Politeknik STMI saat ini adalah 5-2-1, dimana lima semester belajar teori dan praktik di lab dan ruang kelas di kampus. Dua semester berikutnya belajar praktik di industri selama satu tahun. Satu semester terakhir adalah menyelesaikan tugas akhir,” Ungkap Sonny.
Selanjutnya, untuk berkuliah di Politeknik STMI Jakarta tentu perlu melewati beberapa seleksi terlebih dahulu. Terdapat beberapa jalur masuk yang di sediakan, mulai dari Jarvis Bersama, Jarvis Prestasi, hingga Jarvis Mandiri. Informasi lebih lanjutnya terkait pendaftaran dapat melalui instagram Politeknik STMI Jakarta (@stmijakarta) dan web jarvis.stmi.ac.id.
Kemudian lulusan Politeknik STMI Jakarta pun dapat terserap dengan baik di industri, hal ini di dukung dengan adanya program Prakerin (Praktik Kerja Industri) dan pengadaan STMI Karir. “Kita sudah mempunyai STMI Karir sebagai unit yang mengelola penempatan Prakerin dan bekerja. Kita juga sudah memiliki kerjasama dengan 58 industri otomotif yang siap menampung mahasiswa Prakerin,” Jelasnya.
Melalui hal tersebut, dalam kesempatan wawancara bersama salah satu Alumni Politeknik STMI Jakarta, Sapto Priyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni menyampaikan alasan ia memilih Politeknik STMI Jakarta. "Saat itu, saya mencari ilmu yang akan relevan untuk masa depan. Saya yakin bahwa Teknik Industri adalah salah satu ilmu yang akan selalu dibutuhkan dalam beberapa tahun ke depan. STMI adalah sekolah kedinasan yang memiliki jurusan Teknik Industri Jurusan Manajemen Industri Manufaktur, yang saat itu sedang berkembang pesat." Jelasnya.
Kemudian biaya pendidikan di Politeknik STMI Jakarta relatif terjangkau dibandingkan perguruan tinggi lainnya. Ia pun menjelaskan lulusan di Politeknik STMI awalnya memiliki keahlian dalam Manajemen Industri Manufaktur, namun seiring berjalannya waktu, mereka telah mengejar berbagai karir di berbagai bidang.
“Salah satu kelebihan kami sebagai lulusan STMI adalah fleksibilitas. Kami memiliki keterampilan manajemen industri yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks. Saya memiliki teman-teman yang bekerja di dunia pendidikan, perbankan, perusahaan swasta, otomotif, hingga industri manufaktur,“ ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Nadia Ayulya selaku lulusan terbaik dari Politeknik STMI Jakarta tahun 2022, menurutnya berkuliah di STMI menjadi pilihan yang baik baginya. “Alasan aku memilih berkuliah di STMI itu karena pendidikannya mengedepankan praktikum daripada teori, dengan gelar setara S1 namun mendapat praktikum yang lebih banyak karena praktikum di dunia kerja itu sangat penting“
Nadia juga mengatakan bahwa perusahaan saat ini lebih mempertimbangkan pengalaman mahasiswa dan kemampuan yang dimilikinya, oleh karena itu berkuliah di STMI dapat menjadi pilihan yang tepat karena kuliahnya tidak hanya sebatas teori saja melainkan banyak pengalaman yang didapatkan melalui program pembelajarannya.
Saat ini Politeknik STMI Jakarta sudah makin berkembang, hal tersebut dibuktikan dengan adanya kurikulum yang semakin maju dan terdapat juga STMI Karir. “Dulu saat zaman saya, untuk mencari tempat Prakerin dan kerja masih mencari sendiri. Namun sekarang sudah bagus, sudah ada STMI Karir, dan ada juga ikatan alumni,” tambah Sapto.
Terakhir, Sapto memberikan kesan penting terkait almameternya. "Politeknik STMI Jakarta adalah lembaga pendidikan tinggi yang tepat bagi mereka yang ingin mengembangkan karir di industri otomotif. Namun, ingatlah bahwa pendidikan Anda di Politeknik STMI Jakarta akan memberikan anda keterampilan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang. Jangan ragu untuk mengejar berbagai peluang yang datang di depan Anda."
Penulis: Fachri Fahira
Editor: Galih Baratha Adi