Capaian Vaksinasi untuk Lansia Rendah, Pemerintah Laksanakan Gebyar Vaksinasi

lpmindustria.com – Vaksinasi terhadap lansia di Indonesia terbilang cukup rendah karena kurangnya edukasi mengenai vaksin hingga timbul kekhawatiran dan rasa enggan untuk divaksin. Oleh karena itu, pemerintah menyelenggarakan peluncuran Gebyar Vaksinasi Covid-19 untuk lansia, sehingga masyarakat lebih teredukasi dan lebih percaya terhadap vaksin.

Melansir dari laman kemenkes.go.id, vaksinasi Covid-19 masih terus digencarkan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyebaran virus Corona di Indonesia. Skala prioritas bagi pemerintah dalam vaksinasi ini adalah cakupan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia). Hal tersebut dikarenakan cakupannya masih mencapai 8%. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa data tersebut untuk wilayah Jawa Barat.

Selanjutnya, Budi menambahkan kemungkinan lansia tertular dan masuk ke rumah sakit mencapai enam puluh kali lebih besar dibandingkan orang yang berusia muda. Di mana, hal tersebut disebabkan oleh masih banyaknya lansia dan keluarganya yang takut serta ragu terhadap keamanan vaksin Covid-19. Tidak hanya itu, terbatasnya informasi terkait vaksinasi dan akses menuju tempat vaksinasi pun menurutnya juga menjadi faktor penyebab lainnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Agus sebagai masyarakat Subang saat kami wawancarai (1/6). Ia mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan orang tuanya belum divaksin. “Pertama, ada berita tentang orang yang sudah divaksin meninggal dunia, sehingga menjadi takut dan cemas,” ungkapnya. Selain itu, ia menuturkan bahwa tenaga kesehatan (nakes) juga kurang mengajak masyarakat, jadi ketidakpahaman soal efek samping vaksin menjadi pemicunya.

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyelenggarakan Gebyar Vaksinasi bagi para lansia. Dikutip dari laman kemenkes.go.id, program ini telah digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otista Soreang Kabupaten Bandung selama tiga belas hari, mulai dari tanggal 17 hingga 29 Mei 2021. Disebutkan bahwa target harian program ini sebanyak seribu lansia di Kabupaten Bandung harus divaksinasi. Program vaksinasi tahap kedua dengan sasaran pelayanan publik dan lansia ini sendiri telah dilaksanakan sejak Februari 2021 dan ditargetkan akan selesai pada Juni 2021.

Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Lansia Nasional, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang telah menggelar Gebyar Vaksinasi bagi Lansia seperti yang dilansir dari ppid.serangkota.go.id. Gebyar tersebut dilaksanakan pada tanggal 21-29 Mei 2021 di dua lokasi yang berbeda. Lokasi pertama bertempat di area Dinkes Provinsi Banten dan lokasi kedua di area RSUD Kota Serang. Dilansir dari kemenkes.go.id, setelah menggelar di Kota Bandung dan Kota Serang, selanjutnya Kemenkes melalui Direktorat Kesehatan Keluarga menggelar kegiatan yang sama di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (25/5).

Adapun jenis vaksin yang digunakan pada pelaksanaan program ini yaitu vaksin AstraZeneca untuk lansia dengan dosis yang telah sesuai. Dilansir dari alodokter.com, vaksin ini berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). AstraZeneca sendiri bekerja dengan cara menstimulasi atau memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus SARS-Cov-2.

Menurut informasi dari kemenkes.go.id, penyelenggaraan Gebyar Vaksinasi telah bekerja sama dengan perusahaan swasta, yaitu Traveloka. Pihak Traveloka akan menyediakan bus untuk transportasi jemputan bagi lansia sebagai akses menuju tempat vaksinasi. Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan juga sudah menyiapkan sebanyak 40 fasilitas kesehatan, di antaranya 8 rumah sakit, 30 puskesmas, dan 2 klinik.

Dengan adanya peluncuran Gebyar Vaksinasi untuk para lansia di beberapa wilayah, masyarakat memberikan tanggapan yang positif. Menurut Futri sebagai masyarakat Subang, program ini dapat mempermudah lansia untuk mendapatkan vaksin karena aksesnya menjadi terjangkau. Hal serupa pun turut diungkapkan oleh Agus. “Kegiatan yang bagus karena mempermudah akses layanan vaksin untuk lansia dan membuat masyarakat lebih percaya dengan vaksin,” ungkapnya.

Tak hanya itu, keduanya pun memiliki harapan terhadap program ini. "Dengan adanya gebyar tersebut, semoga lansia-lansia di daerah saya bisa divaksin agar pertumbuhan virus tersebut tidak menyebar kepada lansia karena mereka rentan terhadap virus yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah,” tutur Futri. Di sisi lain, Agus juga berharap agar ke depannya diadakan edukasi terlebih dahulu mengenai manfaat dan efek samping dari vaksin agar masyarakat pun  tidak merasa takut untuk di vaksin.

Penulis : Siti Nina Ismayanti
Editor : Silvia Andini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *