Mobil Listrik Mikro Renault Twizy Memasuki Pasar Indonesia

lpmindustria.com – Penjualan produk otomotif mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19 di 2020. Perusahaan otomotif optimis bahwa penjualan mobil akan naik dan mobil listrik akan jadi tren di 2021.

Renault Twizy adalah menjadi salah satu kendaraan bertenaga listrik yang telah masuk ke pasar Indonesia. Kabarnya, mobil ini akan tersedia pada bulan Februari 2021 dan dijual secara terbatas. “Jadi limited tiga puluh unit di Indonesia. Unit tersebut akan datang bulan depan,” jelas Rudi Salim selaku Managing Director Maxindo Renault Indonesia kepada CNN Indonesia melalui pesan singkat pada Selasa (12/01/2021). Ia melanjutkan bahwa mobil listrik asal Perancis ini sudah dapat dipesan secara daring di Tokopedia mulai bulan ini.

Sebelumnya, mobil dengan nol emisi karbon ini pernah diperkenalkan oleh Renault dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 dan telah terjual satu unit dengan harga Rp390 juta saat itu. “Ada yang beli satu unit, dia orang Malang. Katanya untuk dipakai di hotel karena belum bisa on the road,” kata Davy sebagai Chief Operations Officer Maxindo Renault Indonesia kepada Tempo.co pada tanggal 31/06/2019.  

Namun, Rudy mengatakan bahwa untuk banderol harga resmi mobil impor ini masih dalam proses perhitungan. “Kalau harga masih dihitung jadi belum keluar angkanya,” ungkap Rudy pada CNN Indonesia.

Dilansir dari laman Tempo.co, Renault Twizy memakai teknologi electric direct drive technology dengan mesin 3CG-Electric Asynchrounous. Mesin elektrik itu mampu menghasilkan kekuatan 13 kW atau setara 17 dk. Selain itu, di atas kertas, mobil listrik ini mampu mencapai 0 – 45 km per jam dalam waktu 6.1 detik dan memiliki top speed di angka 80 km per jam.

Adapun keunggulannya dari Twizy yaitu pengisian daya baterai yang dapat terhubung dengan soket rumahan dengan besar tegangan 220 volt tanpa harus menggunakan adaptor tambahan. Hadirnya Renault Twizy di pasaran menjadikan persaingan mobil listrik di tanah air menjadi lebih menarik, mulai dari Hyundai Loniq, All-New Nissan Kicks e-POWER, hingga Lexus 300e di tahun ini.

Dikutip dari Antaranews.com, pengamat otomotif sekaligus akademisi kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa tantangan terbesar Indonesia saat ini untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang terpadu adalah persaingan dengan pebisnis dunia di Indonesia.

Lanjutnya, peningkatan ekonomi negara akan meningkatkan konsumsi masyarakatnya. Dengan demikian, menurutnya, Indonesia sebaiknya dapat mempersiapkan hal tersebut agar tidak stagnan sebagai net kendaraaan listrik consumer country. “Sehingga, Indonesia bukan sekadar menjadi tempat perakitan dan pasar saja,” kata Yannes pada laman Antaranews.com.

Luqman Habib Aradhana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *