lpmindustria.com – Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik terbanyak. Oleh karena itu, diperlukan sikap tanggap dari berbagai kalangan sebagai bentuk kepedulian. Gerakan Diet Kantong Plastik hadir untuk membantu mengkampanyekan isu mengenai sampah plastik.
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik merupakan komunitas yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Komunitas ini tidak melarang penggunaan plastik secara total, melainkan mengajak masyarakat untuk menggunakannya secara bijak. Dalam komunitas ini terdapat beberapa penggiat isu kantong plastik sebagai bentuk kolaborasi dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat. Pada awalnya, komunitas ini hanya melakukan kampanye dalam lingkup daerah Bandung. “Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik kita mulai kampanye pada tahun 2010 tetapi mulai tahun 2014 kita mulai merambah ke skala yang lebih nasional dan mulai di Jakarta,” jelas Rahyang Nusantara, Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Diet Kantong.
Kemudian Rahyang menambahkan bahwa komunitas ini memiliki tiga rangkaian kegiatan. Pertama advokasi, yaitu mendorong pemerintah membuat peraturan tegas tentang sampah plastik. Kedua, kampanye bersama peretail (baca: pengecer) dengan cara mengajak konsumen membawa tas belanja sendiri. Ketiga, mengedukasi siswa tingkat menengah atas dengan membuat model sekolah bebas plastik. Selain itu, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik kerap kali ambil bagian dalam kampanye penggunaan plastik secara bijak.
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menerima antusiasme dari masyarakat berkat dua petisi yang dimilikinya. Kedua petisi tersebut adalah Pray for Plastic dan petisi mengenai cukai plastik. “Kami mempunyai dua petisi. Pertama, petisi Pray for Plastic dimana kita mendorong retail modern untuk tidak menggratiskan kantong plastik. Dalam petisi tersebut kami telah mendapat dukungan lebih dari 70.000 tanda tangan. Kedua, petisi mengenai dukungan cukai terhadap plastik yang sudah didukung oleh lebih dari satu juta tanda tangan,” ujar Rahyang.
Dengan adanya kedua petisi tersebut diharapkan antusiasme masyarakat tidak hanya pada komunitas, tapi juga terhadap isunya. Antusiasme tersebut ditunjukkan oleh salah seorang pelajar, Shalsha Billah yang mendukung penuh keberadaan komunitas ini. “Bagus, saya mendukung penuh komunitas ini karena dapat membantu memberi pemahaman mengenai bahaya sampah plastik. Orang yang belum tahu tentang itu akan menjadi tahu dan orang yang sudah tau akan semakin tahu dan ikut berpartisipasi dalam mengurangi plastik,” ujar Shalsha.
Affifah Nasrillah