Kita, kembali terkutuk oleh nostalgia.
Memaksa kembali mengingat masa-masa.
Hingga Terjerembap di dasar nestapa.
Lalu berpikir salah siapa.
Kita, kembali menata bait demi bait
Mencari-cari dimana letak kata pamit
Padahal tahu rasanya pahit
Lucu sekali memang puan yang sipit
Kita, dua sejoli saling merela
Seolah tak ingin saling sapa
Kemudian saling menerka
Sedang apa, dengan siapa?
Kita, memaksa menolak lupa
Seolah tak mengapa
Walau hati sedang terluka
Mari menari, anggap saja bercanda
Yudhi Anggara