Usai Hilang Kontak, Kapal KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam

lpmindustria.com – Tepat pada Sabtu (24/4) kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut dinyatakan subsunk dan berstatus on ethernal patrol. Adapun status ini tak lepas dari beberapa bukti dengan dugaan berasal dari kapal yang turut menggugurkan 53 prajurit Korps Hiu.

Dalam konferensi pers di kanal Youtube Puspen TNI (24/4), Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan penemuan lokasi kapal selam KRI Nanggala-402. Penemuan ini didapat dengan menggunakan multi-beam echosounder (alat pemancar sonar) milik KRI Rigel-933 dan dibantu oleh Remotely Operated-underwater Vehicle (ROV) milik kapal MV Swift Rescue dari Singapura. ROV sendiri adalah robot penyelam yang dikendalikan dari jarak jauh. “Dari datum (titik koordinat) yang ada, deteksi magnetometer dan evaluasi kapal alat pemancar sonar KRI Rigel-933, semua lebih ke situ untuk menentukan keberadaan KRI Nanggala-402,” ungkapnya.

Kemudian melansir dari laman tnial.mil.id pada 25 April 2021, ROV milik MV Swift Rescue mendapat kontak visual KRI Nanggala-402 dan menemukan kapal selam terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter dari permukaan laut. Kondisi seperti ini diperkirakan karena tingginya tekanan air laut, bukan disebabkan oleh ledakan. “Kalau karena ledakan pasti sudah hancur semua. Jadi secara bertahap di bagian tertentu saat kapal ini mulai turun pasti terjadi fase-fase keretakan, mulai dari kedalaman 400, 500, 600 dan seterusnya,”, jelas Kasal Yudo kepada awak media.

Sebelum fase subsunk (baca: tenggelam) diisyaratkan pada 24 April 2021, selama beberapa hari proses pencarian kapal oleh Satgas SAR telah ditemukan benda-benda di permukaan laut yang dipercaya milik kapal KRI Nanggala-402. Dikutip dari tnial.mil.id, benda yang ditemukan berupa pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin bertuliskan dengan bahasa Korea yang didapat dari overhaul (membongkar mesin untuk perbaikan) di Korea Selatan pada tahun 2012, dan botol berisi pelumas periskop kapal selam berwarna oranye.

Tak hanya itu, didapatkan pula benda-benda lainnya yang memperkuat bahwa kapal mengalami subsunk. Barang-barang tersebut antara lain alas yang biasa dipakai untuk salat Anak Buah Kapal (ABK), spons atau busa penahan panas untuk ruangan istirahat serta cairan minyak solar yang  terlihat dari patroli udara menyebar meluas pada radius sepuluh mil.

“Pada beberapa hari yang lalu telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut yang diyakini adalah bagiannya,” tutur Yudo. Ia melanjutkan bahwa ini tidak akan terangkat keluar kapal, apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo.

Meskipun pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah memasuki fase sub-sunk dan berstatus on eternal patrol (baca: patroli abadi), tetapi proses evakuasi masih tetap dilakukan oleh satgas. “Kapal selam ini ada organisasinya yaitu International Submarine Escape and Rescue Liaison Office atau yang disingkat ISMERLO. Jadi, mereka akan melakukan langkah-langkah untuk evakuasinya” tutup Yudo.

Penulis  : Luqman Aradhana

Editor : Silvia Andini

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *