lpmindustria – Rabu (29/7), sekretariat Ormawa selesai dibersihkan karena pada Kamis (30/7) akan dilakukan relokasi ruangan. Namun, waktu pemberitahuan yang terbilang singkat serta tempat relokasi sekre yang tidak jelas memberikan kesan mendadak dan ketidaksiapan kampus.
Isu tentang pemindahan sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Politeknik STMI Jakarta sudah bukan hal baru. Sejak tahun 2017 sudah ada rencana relokasi sekre ke gedung D namun belum ada tindakan yang jelas dari pihak kampus. Tepat pada bulan Februari 2020, Yudhi Anggara Nasution selaku Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Politeknik STMI Jakarta dipanggil oleh Direktur untuk membahas isu tersebut. “Usai dilantik, Direktur memiliki program jangka pendek terkait relokasi sekre namun saat itu hanya berupa himbauan kepada mahasiswa,” jelas Yudhi.
Yudhi juga menyampaikan bahwa permintaanya untuk mengadakan audiensi terbuka perihal ini pun disetujui oleh Direktur. Namun setelah pertemuan itu, Covid-19 mulai menyebar sehingga program ini mangkrak dan tidak ada pembahasan lebih lanjut. “Fokus kampus saat itu sebatas akademik, seperti PKKMB dan seminar serta sidang mahasiswa tingkat akhir,” ungkap Yudhi.
Setelah isu tersebut sempat hilang, akhirnya ada himbauan kembali dari kampus. “Himbauan tersebut disampaikan pada 24 Juli dan pemberitahuan lebih lanjutnya disampaikan melalui surat resmi yang diberikan oleh Pudir IÌI pada tanggal 27 Juli. Lalu, tanggal 28-29 Juli, kita diperintahkan melakukan bersih-bersih,” jelas Yudhi.
Surat resmi yang diberikan kampus pada 27 Juli menjelaskan bahwa relokasi sekretariat dilakukan sehubungan dengan adanya program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI). Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa nantinya ruangan lantai 1 gedung B akan digunakan sebagai ruang Digital Capability Center (DCC) BPSDMI. “Kampus memberitahukan adanya himbauan dari BPSDMI terkait pemberian fasilitas penunjang akademik DCC yang dinilai sangat menunjang prodi teknik, seperti TIO, TKP, dan TRO,” jelas Yudhi.
Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli diadakan diskusi dengan kampus melalui Zoom yang membahas relokasi sekre dan ketentuannya. “Kemarin 28 Juli, kampus juga sudah memberikan dua opsi terkait tempatnya. Opsi pertama adalah kantin atau ruang diskusi dan yang kedua adalah gedung D,” jelas Hasan Bawawi selaku Ketua Forum Olahraga Mahasiswa.
Namun, Ormawa merasa pemberitahuan tersebut dilakukan secara mendadak “Menurut saya, informasi dari kampus sangat mendadak dan membuat kerepotan karena barang-barang yang ada di sekre dan gudang banyak sehingga membutuhkan effort. Kita benar-benar baru tahu pada hari Senin 27 Juli dan itu mendadak,” terang Hasan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Yudhi. “Relokasi sekre ini sebenarnya bagus, tetapi himbauan dari kampus terhadap mahasiswa itu mendadak. Saya sebagai Presma BEM sangat kecewa, bukan mahasiswa tidak mengerti baiknya relokasi ini namun imbas kita sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi itu sangat terasa ketika ruang baru yang siap huni tidak disiapkan secara tepat oleh kampus,” jelas Yudhi.
Karena melihat relokasi yang terkesan mendadak, Ormawa meminta kampus untuk melakukan audiensi kembali pada Rabu 29 Juli. “Sebelumnya, kita sudah audiensi dengan kampus pada 28 Juli melalui Zoom tetapi waktunya sangat terbatas dan mahasiswa menilai audiensi belum selesai. Rencananya audiensi akan diadakan kembali pada hari ini 29 Juli secara langsung atau tanpa Zoom sebab mahasiswa diperbolehkan memasuki kampus untuk beres-beres. Namun, hal itu ditolak kampus dengan alasan social distancing padahal kita disuruh ke kampus,” kata Yudhi.
Yudhi juga menjelaskan dalam waktu dua sampai tiga hari kedepan akan diadakan audiensi namun secara online. Dalam audiensi nanti, Ormawa akan memberikan Memorandum of Understanding (MoU). “Kita sudah menyiapkan MoU yang isinya meminta agar ruangan yang disiapkan oleh kampus harus sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, seperti halnya jumlah, luas serta fasilitas ruangan. Selain itu, MoU tersebut juga berisi seluruh regulasi yang berkaitan dengan dimudahkannya kegiatan mahasiswa,” tutur Yudhi.
Terakhir, Yudhi menyampaikan kemungkinan terburuk apabila masih tidak ada kejelasan dari kampus, BEM akan menghimbau Ormawa untuk mengambil sikap selanjutnya. “Pahitnya jika dalam waktu satu bulan atau beberapa minggu ke depan tetap tidak mendapat kejelasan, Ormawa sepakat mengambil sikap dengan melakukan demonstrasi atau turun ke jalan untuk menuntut hak-hak mahasiswa, BEM tidak keberatan,” tutupnya.
Harapan pun diungkapkan oleh Hasan, ia berharap agar audiensi selanjutnya dapat menemukan titik terang dari BEM dan kampus. Selain itu, Fachry Alfarizi selaku Ketua Lembaga Dakwa Kampus Foskomi berharap agar bisa cepat mendapatkan tempat untuk menempatkan barang-barang penting. “Kalau bisa tempatnya yang layak, minimal seperti sekre sekarang. Kita tidak akan menuntut lebih kalau memang sudah cukup,” ungkap Fachry.
Ida Amelia