lpmindustria.com – Saat akhir pekan, umumnya orang-orang akan mengisi kegiatan dengan rekreasi atau bersantasi. Namun, berbeda dengan Hunting Pasar Jakarta yang mengisi kegiatan akhir pekan dengan hobi memotretnya.
Hanting Pasar merupakan sebuah komunitas penggiat foto dan videografi dengan objek utama yakni pasar tradisional. Dilansir dari laman resmi huntingpasar.com pasar dipilih sebagai objek, karena di pasar kita bisa melatih interaksi terhadap subjek yang kita foto dan yang terpenting bisa jajan. Hunting Pasar pertama kali dibentuk pada tanggal 7 januari 2018, berawal dari sepasang suami istri asal Yogyakarta, Bagoes Kresnawan dan Astri Wulandari, memiliki kesenangan dengan pasar tradisional dan memotret. Kegiatan tersebut akhirnya menjelma menjadi kegiatan yang diikuti oleh penggiat foto dan videografi dari 37 kota di seluruh Indonesia. Salah satunya Jakarta, “Hunting Pasar Jakarta (HPJ) salah satunya, saat ini anggota yang sudah tergabung di gurp kurang lebih 400 orang. Dan HPJ pun sudah mengungjungi hampir seluruh pasar di Jakarta,” ujar Jian salah satu anggota Hunting Pasar Jakarta.
Salah satu misi Komunitas Hunting Pasar adalah menjadi media belajar para anggota dan ikut berkontribusi di industri pasar dengan membeli serta menyebarkan banyak infromasi melalui karya foto dan video. Darwis sebagai koordinator Hunting Pasar Jakarta, mengatakan bahwa kita tidak hanya berfoto saja, tapi disini kita kumpul bareng, makan bareng, dan asiknya lagi, kita belajar ilmu sosial dan mungkin kita ada semangat buat membantu mereka. “Dari sini saya belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain, khususnnya masyarakat,” ucapnya.
Komunitas Hunting Pasar melakukan kegiatannya di setiap akhir pekan, mereka mengunjungi pasar dipagi hari, kemudian hunting foto bareng, setelah itu mereka mendiskusikan hasil foto mereka. Namun, bukan hanya itu HPJ juga memiliki kegiatan lain, “Selain hunting foto, kegiatan kami mengadakan workshop mengenai fotografi, santunan, olahraga bareng, camping, kemudian mengadakan pameran foto bekerjasama dengan salah satu pasar. Di pameran tersebutlah foto-foto hasil hunting mereka yang sudah terkumpul dan dipilah dipamerkan,” tutut Zaky salah satu anggota HPJ.
Seiring berjalannya waktu, HPJ sudah bekerjasama dengan pihak-pihak pasar, sehingga mudah untuk melakukan kegiatan mereka. Kemudian respon masyarakatpun positif terhadap kegiatan hunting ini, termasuk pihak pasar dan pedagang di pasar-pasar tradisional. Banyak terbesit di era milenial saat ini ketika mendengar kata pasar seperti becek, kotor, dll. Tetapi tidak dengan Komunitas HPJ, mereka justru ingin mengubah anggapan negative tersebut dengan memanfaatkannya untuk hunting foto dan berharap agar kalangan milenial dapat berkunjung lagi ke passar. “Pandangan orang sekarang mungkin pasar itu becek lah, kotor lah, dan segala macem, nah kiat mencoba membuat citra yang baik terhadap pasar tradisional,” tutur Darwis.
Albi Hasan