Prioritas Agenda Pendidikan dalam Konferensi G20

lpmindustria.com,-Setelah dua tahun sejak pandemi menyelimuti dunia, negara anggota G20 menggelar konferensi untuk membahas banyak hal, salah satunya pendidikan. Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknnologi (Kemendikbudristek) menyampaikan agenda penting yang akan bermanfaat untuk negara anggota G20.

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau First G20 Education Working Group (EdWG) Meeting melakukan pertemuan perdananya yang berakhir pada Jumat (18/3/2022) di Yogyakarta. Ketua G20 EdWG, Iwan Syahril mengatakan negara-negara anggota G20 telah menyepakati komitmen untuk mendukung empat agenda prioritas bidang pendidikan yang diangkat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan harapan agenda ini dapat menjadi sebuah momentum untuk bangkit dari keterpurukan disituasi pandemi.

Pada Presidensi G20 kali ini, terdapat empat agenda yang diangkat oleh Kemendikbudristek yakni pendidikan berkualitas untuk semua, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta masa depan dunia kerja pasca Covid-19.

Empat agenda prioritas pendidikan yang diangkat Kemendikbudristek telah dibahas lebih lanjut. Pertama, Pendidikan Berkualitas untuk Semua. Tujuannya adalah memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

Kedua, Teknologi Digital dalam Pendidikan. Dengan meratanya akses terhadap teknologi digital dapat menjadi salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan berkualitas universal. Selain mendukung pencapaian akademik siswa, perangkat teknologi digital yang inovatif perlu diciptakan dengan harapan dapat mendorong interaksi siswa-guru yang lebih baik dan merangsang perkembangan sosial emosional.

Ketiga, Solidaritas dan Kemitraan. Pandemi Covid-19 telah menyadarkan semua negara, terutama tentang perlunya membangun kembali sistem pendidikan yang tangguh. Untuk membangun tersebut perlu dukungan komunitas yang kuat untuk saling belajar dari permasalahan yang ada.

Keempat, Masa Depan Pekerjaan Pasca Covid-19. Sifat pekerjaan kini telah mengalami perubahan mendasar, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Kemajuan teknologi digital dan hiperkonektivitas yang ada telah menciptakan bentuk baru kerja jarak jauh dan kolaborasi.

Dalam pertemuan perdana G20 EdWG tersebut, para delegasi negara G20  berbagi inisiatif, strategi, sekaligus tantangan yang dihadapi dalam mengakselerasi kualitas pendidikan. Mereka merasa perlu untuk mendukung agenda ini karena berlandaskan gotong royong, sehingga negara anggota G20 dapat saling mempelajari dan membangun pendidikan yang berkualitas.

 

“Indonesia berbagi praktik baik terobosan Merdeka Belajar untuk pemulihan pendidikan, dimana sejumlah negara juga telah melakukan berbagai praktik yang selaras dengan apa yang dilakukan Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar,” ujar Iwan dalam Konferensi Pers First G20 Education Working Group Meeting, Jumat (18/3/2022).

Dilansir dari laman g20.org, untuk merealisasikan agenda pendidikan tersebut, Kemendikbudristek telah melakukan beberapa upaya seperti Program Merdeka Belajar di kampus merdeka, transformasi pembiayaan pendidikan seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), serta adanya Platform Merdeka Mengajar yang berfokus untuk memberdayakan dan mendukung kepala sekolah serta guru untuk mengoptimalkan potensi mereka.

Dilansir dari Antara News, Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan peran gotong royong yang menjadi landasan untuk transformasi pendidikan Indonesia melalui prioritas agenda bidang pendidikan G20.

“Nilai gotong royong diyakininya dapat menginspirasi dan menjadi kunci bagi para delegasi untuk berkolaborasi menuju masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan dengan adanya pendidikan berkualitas untuk semua,” ujar nya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Nadiem optimis bahwa konsensus dalam pertemuan EdWG G20 yang tertuang Laporan EdWG G20, akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan bersama untuk memulihkan pendidikan sebagai dasar mencapai masa depan berkelanjutan, sehingga akan memberikan efek yang kuat bagi negara anggota G20.

Penulis : Lingga Ikhtiar
Editor : ST. Nina Ismayanti

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *