Bahasa Indonesia Akan Lebih Dikedepankan Sebagai Bahasa Resmi ASEAN

lpmindustria.com – Kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari beberapa negara dengan bahasa berbeda membuat perlunya bahasa perantara untuk melancarkan komunikasi. Mendikbudristek akan lebih mengedepankan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN.

Dilansir dari antaranews.com,  Perdana Menteri Malaysia (PM) Dato’ Sri Ismail Sabri, menyebut bahwa Presiden RI Joko Widodo telah menyetujui terkait usulan Malaysia yang akan menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN.

Lebih lanjut, berdasarkan cuplikan video milik Biro Pers, Media, dan Informasi Sekeretariat Presiden, diketahui bahwa bahasa rumpun Melayu ini sudah banyak digunakan, yakni sekitar 300.000.000 penduduk ASEAN, mulai dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand Selatan, Kamboja, Filipina hingga Singapura. Oleh karena itu, Bahasa Melayu diusulkan untuk dapat menjadi bahasa penghubung atau perantara antar negara dengan dijadikannya bahasa melayu sebagai bahasa resmi ASEAN.

Namun, Nadiem Anwar Makarin selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) menolak usulan tersebut. Dilansir dari antaranews.com ia mengatakan akan lebih mengedepankan Bahasa Indonesia sebaga bahasa resmi ASEAN.

“Saya sebagai Mendikbudristek, tentu menolak usulan tersebut (usulan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri agar memperkuat bahasa Melayu sebagai bahasa perantara dan bahasa resmi ASEAN). Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut ditataran regional,” ucap Nadiem.

Menurut Nadiem, Bahasa Indonesia lebih layak untuk dikedepannkan dengan mempertimbangkan keunggulan historis, hukum, serta linguistik. Mendikbudristek itu menjelaskan bahwa pada tingkat internasional. Bahasa Indonesia masuk menjadi bahasa terbesar se-Asia Tenggara dimana penyebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia. Maka dari itu, Nadiem pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling bahu membahu dengan pemerintah untuk tetap memberdayakan dan membela Bahasa Indonesia.

Dari laman antaranews.com, para pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) pun mendukung Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di Asia Tenggara (ASEAN). Pasalnya, saat ini terdapat banyaknya anak muda di Negeri Jiran yang kini lebih fasih berbahasa Indonesia dibandingkan Bahasa Melayu.

“Saya kira ke depannya Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang mendunia, karena sangat berkembang,” ucap seorang mahasiswa pemelajar BIPA dari Uzbekistan Tulaganov Shakhzod. Kemudian mahasiswa tersebut menambahkan bahwa belajar Bahasa Indoenesia ini sangat menyenangkan dan mudah.

Dilanjut oleh Ya Min sebagai pemelajar BIPA di Asia Tenggara, Myanmar yang juga mengakui bahwa mempelajari Bahasa Indonesia tak hanya terkait dengan bahasa, tetapi juga menyangkut kombinasi budaya dan sejarah. Begitupun dengan tanggapan dari seorang pemelajar di kelas BIPA KBRI Yangon yang berpendapat bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara, posisi Bahasa Indonesia ini sangat penting sebagai penghubung pengembangan Kawasan Asia Tenggara.

Penulis: Az-zahra Nurwanda

Editor: Ela Auliyana

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *